Berita  

Idul Adha 2024: Ketika Muhammadiyah, Indonesia, dan Arab Saudi Berbeda Pandangan Tentang Bulan

Idul Adha 2024
Gambar Ka'bah by : Pixabay

INISUMEDANG.COM – Sepertinya, langit punya cerita sendiri tentang kapan Idul Adha harus dirayakan. Tahun ini, Muhammadiyah, pemerintah Indonesia, dan Arab Saudi punya versi masing-masing tentang kapan bulan Zulhijah dimulai, yang berujung pada perbedaan tanggal perayaan Idul Adha.

Muhammadiyah dan pemerintah kompak merayakannya pada 17 Juni, sementara Arab Saudi sudah lebih dulu berkurban pada 16 Juni. Agus Purwanto dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang dikutip dari laman muhammadiyah mengatakan, “ini bukan kali pertama terjadi, melainkan sudah sering terjadi.” ujarnya.

Ternyata, perbedaan ini bukan soal siapa yang benar atau salah, melainkan tentang bagaimana kita memandang bulan. Muhammadiyah dan Arab Saudi, meski sama-sama menggunakan metode hisab (perhitungan), punya kacamata berbeda dalam melihat hilal (bulan sabit muda). Muhammadiyah memakai kriteria Wujudul Hilal, sementara Arab Saudi lebih condong ke Wiladatul Hilal. Ditambah lagi dengan perbedaan lokasi geografis, jadilah awal Zulhijah versi mereka berbeda.

Dampaknya? Umat Islam di Indonesia dan Arab Saudi akan menjalani puasa Arafah dan wukuf di Arafah pada tanggal yang berbeda. Hal ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT), yang diharapkan bisa menyatukan umat Islam di seluruh dunia dalam merayakan hari-hari besar bersama-sama.

Ini Baca Juga :  Imbas Musim Kemarau, Areal Pertanian di Bojongsoang Alami Kekeringan

“KHGT bukan sekadar soal kalender, tapi juga simbol persatuan umat Islam sedunia,” tambah Agus Purwanto.

Jadi, meski berbeda tanggal, semangat Idul Adha tetap sama: berbagi dan berkurban. Semoga perbedaan ini justru bisa memperkaya khazanah keislaman kita, ya!