Berita  

Ibu Cinta Apresiasi Literasi Digital di Sumedang, Perempuan Harus Jago IT

Sekoper Cinta
Ketua Sekoper Cinta Atalia Praratya Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Ibu Cinta

INISUMEDANG.COM – Ketua Umum Sekolah Perempuan Gapai Impian dan Cita Cita (Sekoper Cinta) Atalia Praratya Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Ibu Cinta mengapresiasi capaian digitalisasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumedang karena mampu menghadirkan kebaikan bagi masyarakat. Terutama bagi kalangan perempuan yang harus melek informasi teknologi.

“Saya apresiasi Pemkab Sumedang yang sangat luar biasa, digitalisasinya yang mampu menghadirkan kebaikan bagi masyarakat. Ini penting karena bisa dicontoh daerah lain terutama dalam bidang IT“. Ujar ibu Cinta usai acara Traning of Trainer (ToT) Alumni Sekoper Cinta di Gedung Negara Sumedang, Sabtu (11/2).

Selain mendorong pengembangan literasi digital, kata Athalia. Perempuan khususnya yang berada di jejaring Sekoper Cinta diharapkan memiliki pengetahuan yang nantinya disebarkan kepada warga masyarakat sekitar.

“Tadi juga ada aplikasi Wa Kepo, saya kira aplikasi ini penting sekali untuk diakses dan diinformasikan kepada masyarakat,” tuturnya.

Literasi Digital Sekoper Cinta

Lebih lanjut Atalia berharap ke depannya apa yang dilakukan Sumedang literasi digital Sekoper Cinta bisa menginspirasi kabupaten kota lainnya di Jawa Barat. Perempuan-perempuan di seluruh Jawa Barat, khususnya Sumedang. Harus mampu mengakselerasi terkait literasi digital sehingga paham bahwa teknologi ini ada untuk membantu kehidupan mereka menjadi lebih baik.

Ini Baca Juga :  Pasca Aksi Bom Bunuh Diri di Astanaanyar, Pengamanan Polsek Baleendah Diperketat

Menurutnya, apa yang dilakukan Pemkab Sumedang terkait pembelajaran Sekoper Cinta yang didorong digitalisasi. Memberikan dampak positif dan menjadi solusi membantu mengakselerasi capaian pembangunan.

“Saya mendapat informasi dari Pak Bupati angka kemiskinan turun cukup signifikan. IPM baik kemudian hal-hal lain terkait angkatan kerja saya kira patut kita apresiasi bersama-sama,” tuturnya.

Terkait keresahannya mengenai fenomena akibat dampak negatif dari digitalisasi saat ini didorong oleh kurangnya pengetahuan masyarakat yang kurang paham akan teknologi digital. Menurutnya, yang paling penting adalah masyarakat harus mampu masuk ke era tersebut dan mau belajar supaya paham dan bisa membatasi diri agar teknologi dimanfaatakan secara maksimal.

Ini Baca Juga :  Nikmatnya Sarapan Soto Ayam Madura di Situraja Sumedang, Harganya Murah Rasanya Lezat

“Saya kira semakin meningkat terkait dengan digitalisasi ini, maka kita pun harus sama-sama mengupdate diri. Minimal kita pahami dan tidak dijadikan sebagai korban apa namanya hal-hal terkait dan teknologi seperti,” tandasnya