Berita  

Hasil Survei SSGI Prevalensi Stunting di Sumedang Tertinggi di Jabar, Begini Penjelasan Bupati

Prevalensi Stunting di Sumedang
Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir

Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting Di Kabupaten Sumedang

“Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting di Kabupaten Sumedang relatif teruji, serta mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat tiga tahun berturut- turut (based on evidence). Upaya manajerial 8 aksi konvergensi stunting tersebut dilaksanakan terhadap seluruh desa/kelurahan oleh TPPS kabupaten, kecamatan dan desa,” tuturnya.

“Aktualisasi teknisnya dilakukan melalui intervensi spesifik maupun intervensi sensitif oleh lintas pemangku kepentingan. Jadi sangat wajar apabila angka stunting Kabupaten Sumedang tahun 2022 mengalami penurunan, sebagaimana data e-PPGBM di atas,” tambah Dony.

Untuk penanganan stunting terintegrasi di Kabupaten Sumedang yang terstruktur, sistemik dan saintifik, Dony mengungkapkan, dibantu oleh platform digital SIMPATI (Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi) sebagai bagian dari implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Dengan platform digital SIMPATI, tersaji data stunting yang lengkap baik di tingkat Posyandu, Desa, Kecamatan, maupun Kabupaten secara realtime, sehingga memudahkan eksekutif mengambil keputusan dalam menetapkan prioritas kebijakan intervensi dan lokus penurunan Stunting (good data, good decission, good result).

Sebagai tindak lanjut, tambah Dony, upaya penurunan stunting di Kabupaten Sumedang pada Tahun 2023. Akan dilaksanakan secara komprehensif dengan memobilisasi dan mengorkestrasi segenap pemangku kepentingan dan sumber daya (Forkopimda, SKPD, Kecamatan, Fokopimcam, Pemerintah Desa, Babinsa dan Babinkamtibmas, PKK, Pendamping, Kader Posyandu, Kelembagaan Desa lainnya, Tim Pemdamping, Dunia Usaha, serta Masyarakat).

Ini Baca Juga :  HUT PPM Ke-41, Sebagai Ajang Silaturahmi Putra-Putri Veteran

“Kejadian weight faltering (berat badan yang Turun/Tetap/Tidak Naik) akan segera diintervensi dengan pemberian makanan tambahan kaya protein hewani. Disertai dengan pola asuh, serta intervensi spesifik dan sensitif lainnya sesuai dengan kondisi objektif di lapangan,” ujarnya.

“Di sisi lain pemanfaatan platform digital SIMPATI sebagai alat untuk memetakan dan menganalisis data. Serta menentukan rekomendasi penanganan stunting yang tepat, akan terus dioptimalkan,” kata Dony menegaskan.