BANDUNG – Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Kabupaten Bandung turut memberikan tanggapan atas hasil real count saat ini soal Pemilu 2024 yang masih diperdebatkan.
Sebagaimana diketahui, usai pencoblosan pada 14 Februari 2024 lalu, penghitungan suara oleh KPU atau real count saat ini yang masih berlangsung dituding bermasalah.
Hal ini lantaran, data yang diambil dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang di-input petugas di wilayah melalui aplikasi Sirekap banyak yang melapor tidak selaras.
Untuk diketahui, Sirekap merupakan aplikasi Sirekap yang dikembangkan KPU memakai teknologi AI untuk membaca pola tulisan tangan dari formulir Model C1-Plano (hasil).
Di tengah perdebatan hasil real count saat ini yang belum tuntas, Ketua DMI Kabupaten Bandung Shohibul Ali Fadhil mengajak masyarakat memaknai tujuan daru Pemilu.
“Jadi sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) berhak untuk melakukan Pemilu untuk menentukan figur pemimpin negara dalam lima tahun ke depan,” ungkap Shohibul.
Dalam percaturan perpolitikan, kata dia, tentu ada yang kalah dan ada menang, maka dari itu semua masyarakat menjadikan pesta Pemilu momentum untuk bersyukur.
“Mari bersyukur kepada Allah SWT dan menerima kententuan takdir Allah SWT. Yang menang itu sudah tergariskan oleh Allah SWT,” tutur Shohibul menegaskan.
Bagi yang kalah, disampaikan Shoibul diharap bisa menrima dan kembali lagi bersatu padu termasuk membangun Kabupaten Bandung yang Bedas (bangkit, edukatif, dinamis, agamis dan sejahtera).
“Mari pererat kembali persaudaran, menyatuhkan visi misi Kabupaten Bandung menuju Indonesia Emas 2045,” kata Ketua DMI Kabupaten Bandung menandaskan.