INISUMEDANG.COM – Pengasuh Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah, K. H. Sa’dulloh menegaskan Pondok Pesantren harus senantiasa mengajarkan Faham Islam Ahlussunah Wal Jama’ah Ala Nahdlatil ‘Ulama di acara Harlah NU ke-96.
“Pesantren kita memperingati Hari Lahir NU berarti Pesantren kita senantiasa mengajarkan faham islam Ahlusunah Wal jamaah Ala Nahdlatil ‘Ulama. Artinya santri dan santriwati disini dididik untuk mendalami Ahlusunah wal jamaah ala Nahdlatil Ulama,” kata Pengasuh K. H. Sa’dulloh dalam acara Haflah Harlah NU Ke-96 di Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah pada Senin (31/01/2022) malam.
Sejak didirikan, lanjut Kyai Sa’dulloh, Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah konsisten menghidupkan ajaran-ajaran dan organisasi Nahdlatul ‘Ulama.
“Sejak didirikan pesantren ini oleh sesepuh kita itu atas dasar faham Nahdlatul ulama. Makannya kalian diajarkan qunut, istighatsah, tahlil, marhabaan dan Organisasi yang dihidupkan di Al-hikamussalafiyyah itu adalah IPNU-IPPNU, GP Ansor, Fatayat, Muslimat dan lain sebagainya,” ucap Kyai Sa’dulloh.
Sa’dulloh menuturkan, NU ini warisannya para Kyai, yang mendirikannya adalah Kyai. Sepertinya tidak ada di Indonesia ini organisasi yang berdiri melalui tahapan panjang.
“NU ini warisannya para Kyai, yang mendirikannya adalah Kyai. Sepertinya tidak ada di Indonesia. Ini organisasi yang berdiri melalui tahapan panjang, melalui pertimbangan yang panjang dan melalui istikharah para Ulama”, tegasnya.
Kyai Sa’dulloh berpesan kepada seluruh santri dan hadirin untuk tidak keluar dari NU, tidak bangga memasang atribut NU dan mengganti pelajaran di Pondok Pesantren yang berlandaskan NU dengan ajaran yang lain.
“Harus jadi catatatan pesan saya jangan sampai begitu keluar dari sini kalian keluar dari NU, tidak bangga memasang lagi lambang Nahdlatul ‘Ulama. Serta apa yang diajarkan disini kalian ganti dengan yang diajarkan di luar”, pungkasnya.