BANDUNG – Pemkab Bandung menyiapkan anggaran Rp22 miliar untuk menghadapi inflasi. Dana sebesar itu akan dikonversikan melalui bantuan sosial (bansos), dan juga berupa bantuan tunai kepada masyarakat.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebut selain kucuran dana tunai ada juga program berupa padat karya. Dimana salah satu yang jadi contoh di Desa Mekarlaksana dan Desa Bumiwangi di wilayah Kecamatan Ciparay.
“Kemudian program-program lainnya (menghadapi inflasi). Yakni untuk buruh dan seniman-seniman yang tentunya perlu kita beri bantuan,” ungkap Bupati Bandung itu dalam keterangannya kepada wartawan.
Terkait bantuan sosial peralihan subsidi kepada masyarakat di Kabupaten Bandung pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kata Dadang, itu disalurkan pusat berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Penyaluran bantuan sosial itu, petugasnya langsung dari pemerintah pusat. Diantaranya melalui Puskesos, TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), dan sebagainya,” tutur Kang DS (sapaannya).
Menurutnya, bantuan sosial itu merupakan program dari Kementerian Sosial dan juga Kementerian Desa. Untuk menentukan berapa jumlah warga miskin yang harus dibantu diputuskan dirapat pleno desa.
“Agar para kades tahu hal tersebut. Sekarang ini jarang para kepala desa diajak bicara, setelah terjadi sesuatu akhirnya ke kades. Seharusnya, kades melalui kasi kesranya tahu data eksisting,” kata Kang DS.