INISUMEDANG.COM – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan nama tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) diubah menjadi tol Ali Sadikin yang merupakan tokoh Sunda Asal Sumedang. Pengusulan nama ini bukan tanpa alasan karena Ali Sadikin merupakan Tokoh Sunda yang juga Mantan Gubernur DKI Jakarta 1966.
Pemilik nama lengkap Letnan Jenderal KKO (Purn.) Ali Sadikin itu lahir di Sumedang pada tanggal 7 Juli 1927 dan meninggal 20 Mei 2008. Dia adalah seorang letnan jenderal KKO-AL (Korps Komando Angkatan Laut) yang ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966 yang kemudian diduetkan dengan tokoh Sunda lainnya Laksamana Muda Udara Raden H. Atje Wiriadinata untuk membangun Ibu Kota Republik.
Menurut Emil, masyarakat bisa memanfaatkan Tol Cisumdawu Ali Sadikin seksi 1 sepanjang 11,4 kilometer dari Tol Cileunyi sampai Kecamatan Pamulihan. Mulai Selasa (25/1/2022), pukul 06.00, masyarakat bisa mengaspal secara gratis selama dua pekan ke depan.
“Peristiwa yang ditunggu-tunggu. Besok pagi (Selasa), pukul 06.00 akan dibuka. Warga sudah bisa menggunakan secara gratis selama dua minggu,” ujar Gubernur.
Kang Emil bersama Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit sempat menjajal Tol Cisumdawu Ali Sadikin sampai Gerbang Tol Rancakalong. Adapun tarif tol dipatok sebesar Rp 1.000 per kilometer.
“Nantinya tarif tol Rp 1.000 per kilometer. Jika dari Tol Cileunyi ke Rancakalong berjarak 11,4 KM berarti 11.400 harus bayar,” ujarnya.
Tol Cisumdawu Ali Sadikin Sepanjang 62 km (Cileunyi – Bandara Kertajati)
Jika untuk keseluruhan ruas Tol Cisumdawu Ali Sadikin sepanjang 62 km (dari Cileunyi sampai Bandara Kertajati) berarti harus membayar Rp62.000. Kang Emil memastikan secara keseluruhan tol Cisumdawu akan rampung pada bulan Juni 2022. Ruas tol ini akan tembus langsung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.
“Untuk keseluruhannya pada Juni 2022 akan selesai dari Cileunyi tembus sampai Bandara Kertajati,” ujarnya.
Mewakili masyarakat, Kang Emil menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo dan Menteri PUPR atas dukungan infrastruktur darat yang sangat dinantikan ini. Ia optimistis rampungnya Tol Cisumdawu Ali Sadikin secara bertahap ini akan berdampak pada peningkatan denyut perekonomian di Jabar. Apalagi tol ini menjadi akses penunjang operasional Bandara Kertajati.
“Atas nama masyarakat saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden dan Menteri PUPR yang begitu luar biasa mendukung infrastruktur darat di Jabar. Dengan begini ekonomi Jabar bisa jadi yang terbaik di masa depan,” tutur Kang Emil.
Sementara itu, penamaan gerbang tol Rancakalong yang berada di wilayah administratif Kecamatan Pamulihan, banyak warga Pamulihan pun yang ingin diganti namanya menjadi Gerbang Tol Pamulihan. Sebab, secara administratif masuk ke kecamatan Pamulihan. Penamaan Gerbang Tol (GT) Rancakalong pun membuat masyarakat bingung harus keluar dari Rancakalong padahal tidak ada pintu keluar tol di Kecamatan Rancakalong.
“Kalau bisa diganti saja namanya sebelum dioperasikan dan berbayar. Kan kalau sudah dibuka warga Jakarta atau warga luar lebih mengenal Rancakalong dari pada Pamulihan, padahal, kalau ke kecamatan Rancakalong perlu 10 KM lagi dari Gerbang Tol ini,” ujar Yoga warga Pamulihan.
Nama Pamulihan pun, kata Yoga identik dengan oleh oleh khas Sumedang Ubi Cilembu yang asli dari Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan. Sehingga, orang orang akan mengenal Pamulihan melekat dengan Ubi Cilembunya.