SUMEDANG – Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, menaruh perhatian besar terhadap pembinaan mental dan karakter generasi muda, khususnya Generasi Alfa. Hal itu, Fajar saat melakukan kunjungan kerjanya ke SMP Negeri 5 Sumedang, Jumat (11/4/2025).
Menurut Fajar, sangat penting pendidikan karakter bagi generasi yang tumbuh di era digital saat ini.
“Generasi sekarang ini bukan hanya butuh pelajaran akademik, tapi juga arahan yang kuat untuk membentuk karakter. Karena mereka sedang berada di masa transisi emosional dan kejiwaan,” ujar Fajar di hadapan para guru dan siswa.
Fajar menuturkan, pembinaan karakter sangat krusial mengingat Generasi Alfa dan Generasi Z hidup dalam tantangan besar, mulai dari paparan teknologi, pergaulan bebas, hingga potensi gangguan mental akibat tekanan sosial.
Oleh karena itu, Fajar mengingatkan akan pentingnya penanaman nilai-nilai luhur sejak dini.
“Anak-anak kita ini calon pemimpin masa depan Mereka harapan bangsa untuk Indonesia Emas 2045. Maka yang harus kita bangun bukan hanya otaknya, tapi juga hatinya. Mereka perlu dibimbing, didukung, dan difasilitasi agar kuat mental, cerdas emosional, serta memiliki akhlak mulia,” tuturnya.
Wabup juga mendorong sekolah-sekolah untuk lebih serius memperhatikan isu kesehatan mental (mental health) di kalangan pelajar seiring meningkatnya tekanan psikologis akibat tuntutan zaman.
“Perlu ada perhatian khusus terhadap kesehatan mental anak-anak kita. Jangan sampai mereka berprestasi, tapi kehilangan arah karena tidak ada pembinaan karakter yang kuat. Ini tugas kita bersama,” tegasnya.
Selain itu, Fajar Aldila mengimbau para siswa untuk menjauhi pergaulan yang tidak baik, menjauh dari Narkoba dan fokus pada belajar serta pengembangan softskill, terutama kemampuan berbahasa dan komunikasi.
“Saya ingin setiap siswa punya bekal bukan hanya ilmu, tapi juga etika dan kepribadian tangguh. Karena tantangan masa depan tidak cukup dijawab dengan nilai ujian saja, tapi dengan karakter yang kuat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kunjungan seperti itu akan terus ia lakukan secara rutin, minimal sebulan sekali.
“Ini untuk memantau langsung kondisi sekolah dan memberikan dukungan moral kepada para siswa dan tenaga pendidik,” tuturnya.
