BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) menyampaikan hasil riset terbaru terkait gempa Sesar Lembang yang saat ini mengintai wilayah Bandung Raya.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Bandung Virga Librian mengatakan potensi gempa Sesar Lembang berkekuatan 6,5 sampai 7 magnitudo dan menjadi gempa besar berdasarkan beberapa parameter.
“Berdasarkan potensi tersebut, BMKG sudah membuat peta skenario guncangan, hasilnya wilayah Bandung Raya berdampak 5 hingga 8 MMI,” ungkap Virga, Rabu 8 Mei 2024.
Tak hanya Bandung Raya, lanjut Virga, berdasarkan skenario hampir seluruh wilayah Jawa Barat, Banten dan Jakarta akan terdampak gempa Sesar Lembang.
“Untuk memantau aktivitas Sesar Lembang BMKG telah memiliki alat seismometer dan seismograf 31 sensor di Jawa Barat dan akan menambah 6 sensor lokal,” katanya.
Melihat situasi ini, Virga menilai bila literasi kebencanaan harus terus ditingkatkan dan dilakukan berkelanjutan guna meminimalisir risiko bencana dari gempa bumi tersebut.
“Selain itu, diharapkan juga seluruh pihak melaksanakan kesiapansiagaan dengan melakukan mitigasi bencana. Baik itu struktural dan non struktural,” tutur Virga.
“Mitigasi struktural itu membangun bangunan tahan gempa, terutama bangunan vital sekolah, rumah sakit yang mampu menahan gempa,” ucapnya menambahkan.
Tak hanya itu, lanjut Virga, penyediaan, penambahan, dan perbaikan jalur-jalur evakuasi, menjadi salah satu langkah tepat mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Kemudian, upaya mitigasi non struktural, salah satunya melakukan diskusi literasi kebencanaan untuk mengantisipasi potensi risiko dan sebagai langkah antisipasinya.
“Pemerintah juga mengeluarkan Perda atau peraturan terkait tata ruang wilayah perlu diatur agar pada saat kejadian bencana lebih tertata baik,” ungkap Virga menandaskan.