INISUMEDANG.COM – Badan Geologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat mencatat gempa bumi dengan magnitudo M2,7 pada kedalaman 16 km terjadi di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Tanggal 2 Oktober 2022, sekitar pukul 13:51:58 WIB.
Dilansir IniSumedang.Com dari hasil analisis yang dikeluarkan oleh BMKG. Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,92 BT dan 6,83 LS, berjarak sekitar 2,3 km utara timur laut Kota Sumedang (ibu kota Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat), dengan magnitudo M2,7 pada kedalaman 16 km. Kejadian gempa bumi ini hanya tercatat oleh stasiun BMKG.
Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi
Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Sumedang. Dimana morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan dataran bergelombang, lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.
Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api (breksi gunung api, lava, tuff) dan endapan danau. Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Selain itu, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan rombajan gunung api yang telah mengalami pelapukan. Berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG. Maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
Menurut data Badan Geologi Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 – 0,48 mm/tahun.
Dampak gempa bumi
Hingga laporan ini dibuat belum ada informasi korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi tersebut. Menurut informasi BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Sumedang dengan skala intensitas antara II – III MMI (Modified Mercalli Intensity).
Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi berada di darat.
Badan Geologi mencatat bahwa wilayah Kabupaten Sumedang pernah terlanda kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972. Sedangkan kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
Rekomendasi
- Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi
- Bangunan di Kabupaten Sumedang harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi
- Oleh karena wilayah Kabupaten Sumedang tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi gempa bumi
- Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
Artikel ini dibuat berdasarkan analisis resmi yang dikeluarkan oleh BKMG.