Sumedang, 6 September 2025 – Kecamatan Sumedang Utara menggelar acara Gelar Budaya dengan tema “Sumanget Kasumedangan Ngaguar Sajatining Tali Paranti Ti Bihari Ka Kiwari” di Alun-Alun Tegalkalong.
Acara ini menghadirkan kembali kehidupan zaman baheula dengan menampilkan bentuk rumah, sumur timba, leuit, perkakas, makanan, permainan anak-anak, dan sebagainya.
Kegiatan tersebut diapresiasi Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir. Menurutnya, gelar budaya ini dapat memberikan pengetahuan kepada generasi muda tentang akar budaya mereka.
“Melalui Gelar budaya ini, dapat memperkenalkan pada anak-anak bagaimana kehidupan masa lalu dari mulai bentuk rumah, perkakas, makanan, permainan, dan sebagainya. Dan ini bagus sekali, karena memperkenalkan pada anak-anak sehingga tidak lupa budayanya,” kata Dony.
Melalui kegiatan ini juga, kata Dony, diharapkan dapat mengurangi penggunaan gadget pada anak-anak dan meningkatkan kegiatan outdoor yang lebih kreatif dan enerjik.
“Kaulinan barudak ini bagus untuk anak-anak agar tidak terus menerus bermain gadget, tapi bisa bermain dengan kaulinan barudak seperti egrang, engkle, beklen, congklak, dan yang lainnya. Mereka akan bergerak, enerjik, kreatif, menjadi anak ceria dan pintar,” ucapnya.
Dony juga berharap agar kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan dan menjadikan Alun-Alun Tegalkalong sebagai ruang terbuka hijau yang menjadi pusat kegiatan masyarakat yang berdampak pada pengetahuan, pendidikan, sosial budaya, ekonomi, dan pusat silaturahmi bagi warganya.
Sementara itu, Camat Sumedang Utara Ayuh Hidayat jika kegiatan acara ini dalam rangka memperingati HUT ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Kegiatan Budaya Tegal Kalong ini dalam rangka menggali potensi-potensi budaya yang ada di Kecamatan Sumedang Utara. Dengan harapan sebagai motivasi mempersatukan warga Sumedang Utara mengingat jaman dahulu,” ucapnya.
Ayuh menuturkan, para peserta merupakan seluruh Desa dan Kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Sumedang Utara.
Adapun tujuannya, sambung Ayuh, yaitu untuk memberikan edukasi kepada anak-anak atau ke mengingatkan kepada orang tua akan warisan budaya.
“Pada kegiatan ini, ada permainan -permainan jaman dulu, seperti main bekleun, sapintrong, congkak, bebedugan. Semua permainan permainan akan ditampilkan supaya anak anak beralih kepada permainan permainan yang dulu. Dan mengurangi ketergantungan pada gadget,” harapnya.