Gegara PMK Produksi Susu Anjlok, DKPP Jabar Fokus Vaksinasi di Sentra Sapi Perah

Produksi Susu Anjlok, DKPP Jabar Fokus Vaksinasi di Sentra Sapi Perah

BANDUNG – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar menyatakan saat ini bersama jajaran instansi di pemerintahan kabupaten/kota sedang fokus melakukan vaksinasi PMK ternak disentra sapi perah. Hal tersebut dilakukan karena akibat dari wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang menyerang ternak membuat produksi susu anjlok signifikan salah satunya di sentra sapi perah Pangalengan, Kabupaten Bandung.

PMK mengakibatkan produksi susu anjlok hingga 80 persen karena indukan sapi yang mati usai terinfeksi wabah virus tersebut,” ungkap Kepala DKPP Jawa Barat (Jabar) Arifin Soedjayana, Sabtu 25 Juni 2022.

Menurut Arifin, Pemprov Jabar kembali mendapatkan tambahan vaksin PMK sekira 119.000 dosis dari Kementerian Pertanian (Kementan). Sehingga bila ditambah dengan sebelumnya total vaksin jadi 120.000 dosis.

“Distribusi vaksin sudah didistribusikan dimana sentra sapi perah menjadi prioritas. Setelah dilakukan vaksinasi nanti kelihatan berapa ternak yang sudah disuntik. Karena laporannya berbasis NIK perternak,” katanya.

DKPP Jabar, lanjut Arifin, menggandeng Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI). Sebab, para perternak harus mengunggah data hewan yang telah divaksin ke sistem informasi kesehatan hewan nasional.

Ini Baca Juga :  bank bjb Kolaborasi dengan Jalin Dorong Inklusi Keuangan Nasional Melalui Digitalisasi

“Soal butuhan vaksin PMK di Jabar kami perkirakan mencapai 600.000 dosis untuk sekali penyuntikkan. Karena penyuntikkan vaksin dilakukan 3 kali secara bertahap. Jadi Jabar butuh 1,8 juta dosis vaksin,” katanya.

“Kalau melihat populasi ternak ya kami meminta vaksin segitu. Itu untuk semua hewan ternak bukan hanya sapi tapi domba dan kambing. Sekarang kami baru mendapat 120.000 dosis,” ucap Arifin menambahkan.