Kronologis Sekdes Cimalaka Dikroyok
Budi menuturkan bila peristiwa Sekdes Cimalaka dikroyok oleh Kadus itu berawal pada saat rapat koordinasi para kolektor PBB P2. Dirinya menanyakan capaian kinerja PBB yang menurut laporan dari Bapenda Sumedang, untuk desa Cimalaka baru mencapai 40 persen.
“Jadi saat rapat koordinasi itu, saya menanyakan format laporan dan keterangan kepada masing-masing kolektor dan kepada koordinator Desa. Tetapi ditanggapi dengan cara gerak tubuh dan tatapan sinis. Sehingga terjadi argumen ringan,” tutur Budi.
“Namun secara tiba-tiba koordinator desa tersebut, menyerang secara spontan, akan tetapi dapat dilerai dan pelaku dipegang oleh saksi-saksi di lokasi. Akan tetapi disaat saat koordinator desa (Kadus 1) ditahan oleh rekan Kadus lainnya. Kadus 3 bukannya melerai malah ikut menyerang sehingga para saksi kewalahan hingga terjadilah tendangan ke perut saya sebanyak 2 kali sebelah kiri bawah, dan membuat saya sempoyongan terjatuh di kursi,” tambahnya.
Budi mengaku sedikitpun tidak melakukan perlawanan, saat dirinya dikeroyok dan ditendang oleh kedua pelaku.
“Waktu itu, saya mohon ijin ke pa Kades untuk walk out meninggalkan ruang rapat dan bergeser ke ruangan pribadi saya. Selama 15 menit tidak ada upaya atau itikad baik dari kedua pelaku. Sehingga saya memutuskan membuat LP dan melakukan visum, untuk proses hukum selanjutnya,” ungkapnya.
Budi menyayangkan insiden yang menimpa dirinya tersebut. Karena kejadian itu terjadi dihadapan Kepala Desa Cimalaka.
“Intinya saya menyayangkan saja peristiwa itu terjadi di acara resmi dan dihadapan kepala Desa,” tandasnya.