SUMEDANG, 9 Desember 2025 – Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (FKPDAS) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan aksi lapangan bertajuk “Senam Rembulan (Senang Menanam dan Rembuk Lapangan) FKPDAS Jabar” di kawasan Ex Galian C, Desa Jatiroke dan Jatimukti, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selasa (9/12/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan pemulihan daerah aliran sungai (DAS) di Jawa Barat yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Dalam aksi ini dilaksanakan penanaman pohon pada lahan eks galian serta diskusi lapangan terkait upaya pemulihan DAS di wilayah Jawa Barat.
Ketua FKPDAS Provinsi Jawa Barat, Dr. Ir. Yayat Hidayat, S.Hut., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini diharapkan mampu memperkuat kolaborasi pemulihan DAS serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
“Pemulihan DAS tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi memerlukan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Melalui gerakan Senam Rembulan, kita bangun kebersamaan dalam menjaga alam demi keberlangsungan kehidupan,” ujarnya.
Yayat menjelaskan bahwa FKPDAS Jabar terbentuk atas SK Gubernur Jabar no. 614/Kep-568-Rek/2024, mengemban 4 tugas yaitu: (1) menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat terkait pengelolaan DAS, (2) memberikan sumbangan pemikiran dalam pengelolaan DAS, (3) menumbuhkan dan mengembangkan peran pengawasan dalam pengelolaan DAS, dan (4) membantu penyelesaian masalah/konflik yang terjadi dalam pengelolaan DAS.
Kegiatan Senam Rembulan FKPDAS kali ini bertepatan dengan event Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di tengah duka alam akibat bencana tanah longsor dan banjir bandang di beberapa tempat di Indonesia seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan juga beberapa daerah di Jawa Barat. Kita melihat kerusakan hutan dan lahan yang cukup parah dan merusak kondisi daya dukung dan daya tampung DAS. Menanam pohon merupakan salah satu upaya pemulihan kondisi DAS yang rusak.
Oleh karena itu jiwa SENAM (senang menanam) harus terpatri di dalam jiwa setiap insan manusia agar menjadi sebuah gerakan yang luar biasa dalam memperbaiki lingkungan DAS.
Dalam rangka menampung aspirasi, sumbangan pemikiran, menumbuhkan peran pengawasan dan penyelesaian konflik, FKPDAS Jabar turut aktif terjun kelapangan slah satunya melalui program REMBULAN FKPDAS. Rembuk Lapangan (Rembulan) salah satu upaya FKPDAS Jabar mengumpulkan data dan informasi kondisi DAS, berdialog dengan masyarakat dalam rangka menampung aspirasi dalam pengelolaan DAS.
FKPDAS Jabar berkomitmen untuk terus menggerakkan aksi nyata penyelamatan lingkungan sebagai langkah strategis mencegah degradasi lahan dan kerusakan aliran sungai di wilayah Jawa Barat.
“Rapat/diskusi di lapangan dirasa lebih efektif dan efisien daripada dilaksanakan secara tertutup di ruangan pertemuan mewah. Diskusi (rembuk) lapangan akan lebih bisa merasakan atmosfir lapangan secara langsung sehingga diharapkan dapat menjadi daya dorong dalam menemukan solusi-solusi yang efektif dan efisien dalam upaya pemulihan DAS,” ujarnya.
Seperti diketahui, kegiatan Senam Rembulan FKPDAS tahun ini dilaksanakan di lahan bekas galian, yaitu lahan carik Desa Jatimukti Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Lahan seluas 13 ha ini sempat mengalami kondisi yang sangat kritis karena lapisan tanahnya habis dikeruk dipindahkan ke tempat lain, pada saat oprasi penggalian pada tahun 2017.
Rancangan (design) pemulihan lahan bekas galian ini mengusung tema DEWA GUGEUL, singkatan dari Desa Edukasi Wisata Agroforestry Gunung Geulis. Sebanyak lebih kurang 2000 batang bibit telah ditanam, terdiri dari jenis buah-buahan seperti petai, nagka, alpukat, jambu biji, kopi, buah naga, manga serta kayu-kayuan sepeti trembesi, picung, balsa, dan eucalyptus. Penanaman perdana secara masal mengerahkan lebih kurang 200 mahasiswa Rekayasa Kehutanan dan Pertambangan ITB, dilaksanakan pada tangal 27 November 2023.






