Oleh : Oleh Agus Suhendi (Kebijakan Pemerintah Sumedang)
Tempat obyek wisata dan Restoran di Kab. Sumedang saat ini mulai bisa sedikit tersenyum. Objek wisata mulai dibenahi kembali agar bisa menarik wisatawan lokal dan non lokal dengan berbagai caranya masing masing.
Namun, hal tersebut, sangat di sayangkan. Yang selama ini digembor gemborkan oleh Pemerintah Daerah itu sendiri bahwa Sumedang mengarah ke kabupaten wisata. Sumedang memiliki waduk Jatigede wisata alam yang indah dan tempat obyek wisata dan restoran yang lainnya. Malah bertolak belakang dengan kenyataannya.
Setiap bentuk kegiatan apapun juga, selalu ke luar daerah, Pangandaran, Lembang Bandung, Jogja dan lain lainnya. Apalagi di akhir tahun 2021 ini, bagaimana menghabiskan anggarannya. Seharusnya, bisa memberikan contoh apalagi disaat kondisi sekarang ini, kenapa tidak diramaikan dulu wisata sendiri? Ada Fenomena apa di Sumedang?.
Didalam masa pendemi yang sudah berlangsung hampir dua tahun lebih. Para pelaku usaha yang kondisinya sudah berdarah darah, hampir kolaps masih banyak yang berusaha untuk bangkit kembali. Salah satunya adalah di dalam sektor pariwisata.
Langkah langkah ini juga di dukung oleh Kepala Pemerintahannya bahwa Bupati Sumedang menyampaikan bahwa mulai tahun 2020 untuk kegiatan peningkatan kapasitas aparatur tidak ada lagi kegiatan ke luar.
Tapi apa hal tersebut tidak di sosialisasikan atau kurang di pahami olah aparatur kabupaten Sumedang ke bawah nya sehingga apalagi dalam rangka akhir tahun dan juga akhir anggaran sudah menjadi rahasia umum beberapa instansi berbondong bondong menggelar kegiatan dengan berbagai judul dan alasan kegiatan apapun itu di luar kota Sumedang.
Apakah itu bukan sebuah contoh yang bagus bagi masyarakat dimana para penggiat usaha di sektor pariwisata harusnya mendapatkan dorongan dan contoh dari pemerintah. Masyarakat sendiri sudah sangat mencintai dan mendukung berbagai sektor ekonomi di kabupaten Sumedang, malah para pejabat dan ASN yang notabene paling banyak menghabiskan anggaran belanja daerah sama sekali tidak memberikan contoh.
Kalau kondisi seperti ini, ada apa dengan Sumedang?. Mau seperti apa Sumedang ke depan?. Apakah siap Sumedang dan rencana seperti apa kedepan ketika Sumedang sendiri menghadapi tantangan dengan akan segera di bukanya jalur tol cisumdawu.
Kalau semua kegiatan dilaksanakan di daerah sendiri, apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19. PAD akan bertambah, ekonomi masyarakat pun akan tumbuh, dari UMKM pun akan berkembang terus, berikan contoh untuk saat ini oleh pemerintah itu sendiri.
Apakah ada pemerintahan luar daerah datang ke Sumedang selama ini datang membahas program programnya? Atau sekedar agenda peningkatan kinerja misalnya diadakan di salah satu obyek wisata?atau Gathering Sumedang misalkan?
Hal ini tentunya menjadi PR dan direnungkan lalu direalisasikan, ramaikan dulu, hidupkan dulu daerah sendiri, setelah ramai dan hidup, silahkan keluar daerah apapun itu program dan kegiatannya.
(Isi dari tulisan ini Seluruhnya menjadi Tanggung Jawab Penulis)