Efek Samping Penggunaan Vape: Bahaya Bagi Kesehatan Paru-Paru dan Tubuh

Efek Samping Penggunaan Vape
Efek Samping Penggunaan Vape/(ilustrasi/@alodokter/)

INISUMEDANG.COM – Vape atau rokok elektronik telah menjadi tren di kalangan remaja dan orang dewasa. Namun, ada banyak efek samping yang perlu kita ketahui sebelum terjebak dalam kebiasaan merokok ini. Kita akan menjelaskan berbagai efek samping dari penggunaan vape, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Penggunaan vape dapat menyebabkan sejumlah efek samping yang tidak diinginkan dalam jangka pendek. Beberapa di antaranya adalah batuk, sesak napas, mulut dan tenggorokan kering, iritasi mata, sakit kepala, dan mual. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini setelah menggunakan vape, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah kemungkinan kondisi yang lebih serius.

Namun, efek samping yang paling mengkhawatirkan adalah efek jangka panjang yang bisa berdampak serius pada kesehatan Anda. Penggunaan vape dapat menyebabkan kecanduan, yang disebabkan oleh kandungan nikotin di dalamnya. Nikotin memengaruhi otak dan melepaskan hormon dopamin, yang membuat pengguna merasa senang dan ingin terus merasakan efek tersebut. Kecanduan ini sulit untuk diatasi dan bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental dan fisik.

Selain kecanduan, penggunaan vape juga dapat menyebabkan masalah kesehatan paru-paru, seperti asma dan kerusakan paru-paru yang dikenal sebagai EVALI (E-cigarette or Vaping product use-Associated Lung Injury). EVALI dapat menyebabkan gejala seperti batuk parah, sesak napas, nyeri dada, dan kelelahan. Risiko kerusakan paru-paru semakin tinggi jika Anda menggunakan produk vape yang mengandung zat-zat berbahaya atau merokok vape dalam jangka waktu yang lama.

Ini Baca Juga :  Hari Ini 4 Orang Terkonfirmasi Positif Baru, 10 Sembuh dan Meninggal 1 Orang

Efek samping lainnya adalah dampak negatif terhadap jantung. Nikotin dalam vape meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang bisa menyebabkan risiko serangan jantung dan masalah kardiovaskular lainnya. Bagi mereka yang sudah memiliki kondisi jantung yang mendasar, penggunaan vape dapat menjadi lebih berbahaya.

Vape juga dapat menyebabkan masalah pada gigi dan mulut. Paparan bahan kimia dalam vape dapat merusak gigi, menyebabkan gigi berlubang, iritasi pada gusi, dan tenggorokan. Selain itu, penggunaan vape juga dapat merusak bagian otak yang mengatur suasana hati, konsentrasi, dan kemampuan mengendalikan diri, terutama pada mereka yang berusia di bawah 25 tahun yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.

Ini Baca Juga :  Covid-19 di Sumedang, 5 Kasus Konfirmasi Positif Dirawat dan 2 Orang Isoman

Efek samping penggunaan vape juga dapat membahayakan janin jika digunakan oleh ibu hamil. Bahan kimia yang terkandung dalam vape dapat mempengaruhi perkembangan paru-paru janin.