JATINANGOR – Imbas PPKM level 4 hingga 16 Agustus mendatang, pusat perbelanjaan dan pertokoan di Jatinangor tutup. Bahkan sudah 1.5 bulan mereka berdagang dalam kondisi seperti itu. Hingga tak menutup kemungkinan banyak pedagang yang gulung tikar bahkan harus merumahkan karyawannya.
Seperti di Jatos mal. Pusat perbelanjaan terbesar se Sumedang bagian barat itu seakan mati suri bahkan gelap tak berpenghuni. Gerbang utama ditutup hanya menyediakan gerbang bawah yang hanya akses ke Super indo. Akibatnya, tak hanya pedagang kaki lima, dan tukang pakaian, Pedagang Makanan Cepat saji pun Kena Imbasnya.
Seperti yang dialami Kentaky Fried Chiken (KFC). Perusahaan milik Amerika itu pun terkena imbas akibat PPKM ini. Bahkan, makanan dengan ciri khas Jagonya Ayam tersebut tak berkutik saat mal tutup.
Manager Store KFC Jatos, Taton Pasaribu mengatakan sejak awal PSBB hingga PPKM omzetnya menurun drastis. Tidak adanya mahasiswa dan aktivitas masyarakat yang dibatasi menyebabkan jumlah pengunjung menurun. Diperparah lagi dengan aktivitas mal ditutup total, pengunjung pun hanya kalangan ojeg online go food.
“Parah, sudah 1.5 bukan pendapatan menurun drastis. Pengunjung sangat berkurang karena kami tidak melayani makan di tempat. Diperparah lagi, pintu masuk Jatos ditutup. Lampu jatos dipadamkan, sehingga orang tidak mau ke sini,”ujarnya.
Taton berharap, managemen Jatos membuka akses pintu utama, karena ada pedagang makanan yang berjualan di dalam mal. Padahal, Pedagang Makanan diperbolehkan buka meski take a way. Dengan ditutupnya pintu utama, menyebabkan orang enggan ke mal. Bahkan, tak hanya KFC pedagang kaki lima di food court juga terkena imbasnya.
“Paling yang beli pesanan online saja. Biasanya melayani makan di tempat meski 20 menit. Tapi sekarang tidak bisa karena mal nya ditutup, omzet menurun drastis,” ujarnya.
Sementara itu Humas Jatos Dian Amalia mengatakan jika penutupan pintu mal jatos karena memang intruksi Bupati Sumedang dan intruksi mendagri. Serta adanya aturan PPKM Darurat. Namun, pihak managemen sudah membuka akses di pintu atas dan lantai bawah untuk akses ke supermarket logistik.
“Penutupan sudah sejak 1.5 bulan. Sebagian pedagang lebih memilih tutup, kecuali pedagang makanan. Kami berharap PPKM segera dicabut dan Covid segera menurun,” tandasnya.