BANDUNG – Ketersediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Bandung mulai berkurang. Bila normalnya stok bisa mencapai 500 labu per hari kini hanya setengahnya
Kepala Bidang Pelayanan Markas PMI Bandung Harry Hardiawan menyampaikan, kondisi ini kerap terjadi setiap tahun, biasanya terjadi sekitar bulan Desember – Januari.
“Faktornya karena libur yang cukup panjang, cuti bersama, tahun baru. Beberapa pendonor juga banyak yang memiliki kegiatan di luar kota. Sehingga kegiatan donor darah berkurang,” ujar Harry.
Oleh karena itu, lanjut Harry, pada Januari ini pihaknya terus kembali mengimbau agar para pendonor bisa aktif lagi berdonor darah, sehingga ketersediaan darah di PMI Bandung meningkat.
“Kebutuhannya memang cukup tinggi karena harus melayani RS yang ada di Bandung dan luar Bandung. Mudah-mudahan kebutuhan ini tidak terlalu meningkat dalam waktu dekat ini,” ungkap Harry.
Melihat kondisi tersebut, kata Harry, PMI Bandung masih terus mencoba untuk meningkatkan kegiatan mobilisasi mobil unit donor darah supaya kebutuhan darah yang memang cukup tinggi di Bandung bisa terpenuhi.
“Kita terus mengimbau para pendonor darah, terutama yang sudah waktunya donor. Bisa langsung ke kantor PMI atau di event donor darah yang dekat dengan lokasi mereka,” ucapnya.
Harry mengajak bagi masyarakat yang ingin mendonorkan darah langsung ke kantor PMI di Jalan Aceh No. 79, pelayanan telah dibuka sejak pukul 08.00-21.00 WIB.
Selain itu, masyarakat juga bisa manfaatkan mobil unit PMI yang berkeliling di sejumlah lokasi. Harry menuturkan, ada 5 mobil unit yang tersebar untuk menjangkau para pendonor.
“Ada 5 mobil unit yang kami turunkan. Untuk titik-titik dan jadwalnya bisa dipantau dan dicek melalui akun media sosial PMI Bandung,” jelasnya.
Harry berharap, dengan seiringnya sudah mulai banyak kegiatan dan mobilitas mobil unit stok darah di Bandung kembali normal di bulan Februari. Mengingat pentingnya ketersediaan darah jelang Ramadan yang tinggal dua bulan lagi.
Lebih lanjut, Harry mengaku, kondisi serupa juga dialami PMI luar Bandung. Sehingga untuk meminta bantuan dari kota lain, memang agak sulit. Terlebih biasanya wilayah lain justru yang mendapat bantuan darah dari Bandung.
“Wilayah kabupaten kota di Jawa Barat pun tengah mengupayakan optimalisasi peningkatan ketersediaan darah. Jadi semuanya punya kondisi yang sama,” tutur Harry.