BANDUNG – Wakil Ketua DPRD Bandung Edwin Senjaya menyampaikan dari hasil penelitian hanya berkisar 20 persen anak-anak Indonesia yang suka bergerak atau berolahraga.
Artinya, lanjut Politisi dari Partai Golkar itu, ada sekitar 80 persen dari ratusan juta penduduk Indonesia. Utamanya dari kalangan anak-anak malas bergerak atau malas (tidak suka) berolahraga.
“Kalau malas bergerak, bisa dipastikan kurang sehat. Dan orang yang kurang sehat sedikit banyak punya masalah. Kalau sudah punya masalah pasti bakal riweuh (susah),” ungkap Edwin.
Edwin meminta ibu-ibu untuk mendorong anak-anaknya lebih aktif berolahraga. Soal usia diharap jangan dijadikan hambatan, apalagi usia anak dan remaja yang masih terbilang bugar.
Edwin mengaku diusianya yang tak lagi muda terus rutin berolahraga sebanyak enam kali dalam seminggu. Mulai dari bersepeda, jogging, hingga berenang selama satu jam setengah.
“Tolong olahraga dijadikan budaya, terutama kepada anak-anaknya. Jadi jangan emak-emaknya olahraga, anaknya dibiarin. Ingat datamya, 20 persen bergerak, 80 persen malas bergerak,” ucapnya.
Di luar jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD, Edwin juga terlibat aktif di dalam komunitas dan perhimpunan olahraga. Saat ini, Edwin menjabat sebagai Ketua Pengprov Wushu Jawa Barat.
Selain itu, Ketua Umum Masyarakat Pencak Silat Indonesia, Dewan Penasehat IPSI Jabar, Pembina Brazilian Jiu-jitsu, Pembina Panahan, Pembina Muay Thai, Pembina Kick Boxing, hingga Pendiri dan Ketua Umum Klub Mix Martial Art Bandung Fighting Club.
“Bagi saya, rutinitas olahraga yang terjadwal dan dijalani secara konsisten tak hanya membuat badan semakin sehat. Tetapi juga membuka pikiran semakin jernih,” katanya menandaskan.