Berita  

Duh! 700 Ton Sampah di Bandung Selama Masa Libur Lebaran Belum Terangkut

700 Ton Sampah di Bandung Selama Masa Libur Lebaran Belum Terangkut

BANDUNG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat sekitar 700 ton sampah dibagi ke dalam 120 ritase imbas masa libur Lebaran 2023 belum terangkut dari sejumlah titik di Bandung lantaran persoalan TPA Sarimukti.

Kepala DLH Dudi Prayudi menyebut secara teknis upaya yang dilakukan jajarannya saat ini dengan menambah armada serta alat berat untuk menyelesaikan permasalahan 700 ton sampah tadi agar segera terangkut.

“DLH memerlukan waktu 20 hari untuk menormalisasi penumpukan sampah di 55 TPS di Bandung itu. Memang betul di TPS terjadi penumpukan, namun kami upayakan untuk penjadwalan pengangkutan,” katanya.

Ini Baca Juga :  Optimalkan Penghimpunan Zakat, Infak dan Sedekah, Baznas Sumedang Gelar Raker

Dudi menyampaikan pengangkutan sampah reguler tetap dilakukan, berbarengan dengan pengangkutan volume akumulasi sampah sebelumnya imbas selama masa libur Lebaran 2023 yang sekarang telah berakhir.

“Yang reguler (pengangkutan), tetap kita lakukan rutin. Dengan 120 rit, sekitar 700 ton (yang masih menumpuk) kami upayakan tuntas selama 20 hari (pengangkutannya),” ucap Kepala DLH Bandung menandaskan.

Diberitakan sebelumnya, untuk menangani tumpukan sampah di masa libur Lebaran 2023, kawasan Cicabe di Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, kini menjadi Tempat pembuangan Akhir (TPA) darurat.

Ini Baca Juga :  Pasca Pelajar Tewas, Puluhan Sekolah di Sumedang Lakukan Deklarasi Damai

“Tumpukan sampah perlu ditangani cepat. Ini mulai ancaman darurat. Alhamdulillah kita punya lahan sendiri, nanti sudah mulai ada yang dibuang ke TPA Cicabe ini,” kata Pelaksana Harian Wali Kota Ema Sumarna.

Untuk mengakselerasi pembuatan lubang-lubang pembuangan sampah di TPA darurat Cicabe, Ema menginstruksikan jajaran Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera melakukan penataan.

“Saya instruksikan DLH untuk menambah excavator serta Dinas PU untuk cepat memperbaiki akses jalan untuk masyarkat bisa lebih baik dan akses truk pengangkut sampah bisa lebih maksimal,” ungkap Ema.