INISUMEDANG.COM – Ratusan personel gabungan dari kepolisian Polres Sumedang dan Satbrimob Polda Jabar dikerahkan untuk menghalau para demonstran anarkis yang kecewa atas hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Sumedang 2024.
Para demonstran berbuat anarkis dengan menyerang petugas kepolisian yang berjaga untuk pengamanan pemilu, dan menuntut agar pemilihan diulang kembali.
Kerusuhan itu diawali adanya warga yang memaksa untuk meminta menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dua mobil water cannon, ratusan personel polisi anti huru-hara hingga Mobil Barakuda, diterjunkan untuk mengantisipasi aksi anarkis demonstran yang makin tak terkendali dan berusaha menyerang aparat kepolisian.
Pada kesempatan itu juga Tim Gegana Brimob Polda Jabar dengan robot Telemax atau penjinak bom juga dihadirkan untuk menjinakkan adanya benda yang diduga sebuah bom.
Itulah aksi kesigapan polisi jajaran Polres Sumedang dan Satbrimob Polda Jabar dalam Simulasi Sispam Kota yang dilaksanakan Polres Sumedang untuk menghadapi Pilkada 2024.
Selain personel kepolisian, unsur lainnya dilibatkan dalam Simulasi Sispam Kota ini, seperti PLN UP3 Sumedang, BPBD Kabupaten Sumber hingga petugas dari Pemadam Kebakaran.
Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono mengatakan simulasi ini dalam rangka menghadapi operasi Mantap Praja yaitu operasi pengamanan Pilkada, khususnya di Kabupaten Sumedang.
“Simulasi ini dilaksanakan dalam rangka menghadapi operasi Mantap Praja yaitu operasi pengamanan Pilkada. Sekaligus untuk mengecek kesiapsiagaan personil sekaligus koordinasi dan mengharmonisasi SOP (Standar Operasional Prosedur) antar instansi atau stakeholder yang terkait dalam pengamanan,” kata Joko kepada wartawan seusai Simulasi Sispam Kota di Alun-alun Sumedang, Selasa 6 Agustus 2023.
Menurut Joko, Simulasi Sispam Kota ini sebagai upaya melatih personel polisi yang nanti akan melaksanakan pengamanan. Serta menunjukkan juga kepada masyarakat bila kita hadir dan kita siap, baik dari aparatur pemerintah maupun dari lembaga lainnya.
“Simulasi ini, bukti kesiapan kita untuk mengamankan, menangani berbagai situasi kondisi yang kemungkinan terjadi. Alhamdulillah, untuk Sumedang relatif kondusif. Namun, kami tidak boleh underestimate, tapi kita tetap harus menyiapkan segala sesuatunya. Sehingga tidak akan terjadi situasi yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Joko menuturkan, sebanyak 600 personel yang terlibat dan melibatkan tim dari Satbrimob Polda Jabar yang mempunyai kualifikasi tertentu seperti penanganan dalam huru-hara, ancaman terorisme serta tim yang siap mengantisipasi adanya ancaman bom.
“Dengan simulasi ini, kami berharap tim yang sudah disiapkan ini siap menghadapi Pilkada yang akan datang,” tandasnya.