INISUMEDANG.COM – Teka-teki kasus kematian Brigadir J dan drama yang dibuat Irjen Ferdy Sambo akhirnya terungkap. Kapolri menetapkan Irjen FS termasuk 3 anak buahnya sebagai tersangka.
Diawali dari sebuah tuduhan perselingkuhan, rekaman cctv yang hilang, serta bermacam klaim untuk menutup-nutupi, dalam tiga pekan terakhir Indonesia seakan disandera oleh kasus Irjen Ferdy Sambo tersebut. Kepercayaan masyarakat terhadap salah satu lembaga negara itu sedang dipertaruhkan. Bahkan Presiden Joko Widodo pun angkat bicara.
Titik awal kasus ini sudah jelas, yaitu penemuan jenazah Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Brigadir J disebutkan tewas akibat baku tembak, setelah ketahuan hendak berlaku tidak senonoh terhadap istri Sang Jenderal, Putri Candrawathi.
Irjen Ferdy Sambo (49 tahun) sedang tidak ada di rumah karena pergi untuk melakukan tes PCR. Sebelumnya Brigadir J disebutkan baru saja mengantarkan bossnya itu bersama sang istri, dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta. Itu semua adalah kisah versi polisi, yang lantas dikutip dan diberitakan oleh sebagian besar media arus utama di Indonesia.
Tetapi kisah versi pengacara keluarga Brigadir J berbeda, kontradiktif. Mereka mengklaim bahwa kematian Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo adalah disebabkan “pembunuhan berencana”. Bahkan dia lebih dahulu dianiaya sebelum dibunuh.