Berita  

Anggota DPRD Sumedang Tinjau Ponpes Riyadul Muttaqin yang Terdampak Robohnya Gedung

DPRD Tinjau Ponpes Rusak

SUMEDANG— Anggota DPRD Sumedang dari Fraksi PKB, M. Ali Mahfudin, meninjau langsung lokasi Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadul Muttaqin di Dusun Simpang, Desa Haurngombong, Pamulihan, setelah salah satu bangunan pesantren itu roboh saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Minggu malam, 30 November 2025.

“Alhamdulillah hari ini kami bisa hadir langsung untuk memastikan kondisi para santri dan melihat dampak musibah longsor akibat hujan deras,” ujar Ali Mahfudin.

Tidak ada korban jiwa, namun kerusakan bangunan dinilai membutuhkan penanganan cepat. Ali menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk percepatan bantuan darurat, perbaikan fasilitas, serta langkah mitigasi jangka pendek.

Ini Baca Juga :  Proyek Tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan Dinilai Bakal Ganggu Lahan Pertanian

“Kami pastikan penanganannya tidak berlarut. Ada kebutuhan mendesak yang harus segera ditangani,” katanya.

Menariknya, pimpinan Ponpes Riyadul Muttaqin, Kiai Din Rosyidin, menyebut robohnya bangunan bukan semata akibat cuaca ekstrem. Ia menekankan adanya indikasi kesalahan pada konstruksi lama bangunan yang berdiri sejak 2007.

“Ini bukan musibah, ini human error,” ujar Kiai Din, tanpa merinci bagian mana yang dianggap bermasalah.

Pernyataan ini membuka ruang evaluasi lebih luas terkait standar bangunan pendidikan berbasis pesantren yang kerap berdiri secara swadaya dan minim pengawasan teknis.

Ini Baca Juga :  Jalur Mudik Selatan Jabar Telah Siap Dilalui? Ini Kata Polresta Bandung

Kiai Din berharap renovasi segera dilakukan mengingat kegiatan belajar mengajar tidak bisa berhenti terlalu lama. Ia juga mengapresiasi respons cepat dari berbagai pihak, termasuk Porkopimcam Pamulihan, BPBD, LPBINU, serta jajaran DPRD dari Fraksi PKB.

“Saya ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang sudah merespons dengan cepat,” kata Kiai Din.

Robohnya gedung ponpes ini menjadi pengingat bahwa cuaca ekstrem kini memperbesar risiko pada bangunan pendidikan, terutama yang dibangun lebih dari satu dekade lalu dan belum pernah dievaluasi ulang kekuatan strukturnya. Pemerintah daerah disebut perlu memperketat pendataan dan pemeriksaan bangunan rentan di kawasan rawan longsor.