BANDUNG – DPRD Kota Bandung menyoroti sejumlah program dari Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus). Mulai dari progres perpuatakaan mini hingga dorongan agar memanfaatkan pekembangan digitalisasi.
Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bandung Erick Darmadjaya mempertanyakan terkait fungsi dari perpustakaan mini atau yang lebih dikenal dengan Kolecer yang saat ini ada di beberapa titik di Kota Kembang
“Saya ingin tahu, bagaimana perkembangan dari fungsi Kolecer ini, salah satunya yang ada di Jalan Asia Afrika. Apakah masih atau mengalami kendala,” ungkap Erick dalam keterangannya kepada sejumlah wartawan.
Menurutnya, apabila mengalami kendala dari fungsi ini, mari diskusikan agar Kolecer ini bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Kolecer merupakan layanan perpustakaan mini yang di desain seperti telepon umum.
“Di dalamnya terdapat buku-buku yang bisa dipinjam dan dibaca secara langsung. Apakah masih berfungsi dengan baik dan masyarakat masih menggunakan tempat ini untuk membaca?,” kata Erick menegaskan.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung Khairullah meminta agar Disarpus membuat inovasi yang lebih maju dengan cara menciptakan aplikasi untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam membaca.
“Saya melihat, hubungan antara masyarakat dengan digitalisasi saat ini sudah sangat dekat, bahkan sudah tidak bisa dipisahkan. Mulai dari anak-anak hingga masyarakat dewasa itu sendiri,” ungkap Khairullah.
“Penciptaan aplikasi menjadi wadah masyarakat untuk membaca. Tidak hanya itu, penggunaan E-Book dan Audio-book bahkan Video-book pun bisa jadi alternatif mengikuti kebiasaan masyarakat,” tandasnya.