Dituding Ada Proyek di Kabupaten Bandung Mangkrak, DPUTR Buka Suara

BANDUNG – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung buka suara menyikapi adanya tudingan terkait proyek infrastruktur yang mangkrak.

Kepala DPUTR Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa menyebut bila ada keterlambatan dalam beberapa proyek tentunya kontraktor akan berupaya untuk menyelesaikan dan juga akan mempercepat pekerjaannya.

“Jadi, semua kegiatan DPUTR tidak dalam kondisi mangkrak. Karena pelaksanaan pekerjaan saat ini sedang berjalan. Waktu pengerjaan masih belum habis,” ungkapnya.

Sesuai aturan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021, lanjut Zeis, pihak kontraktor diberi kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan denda satu per mil/hari setelah kontrak berakhir.

Ini Baca Juga :  Kalungkan Senjata Tajam ke Leher Anggota Polisi, Dua Preman di Margahayu Ditangkap

“Selain itu juga maksimum pengerjaan 50 hari kerja dan dikonsultasikan dengan pendampingan Kejaksaan Negeri Baleendah,” kata Kepala DPUTR Kabupaten Bandung itu.

Sepanjang tahun 2023, diakui Zeis, pihaknya mengerjakan berbagai proyek baik infrastruktur konstruksi maupun non konstruksi. Beberapa di antaranya ada yang sudah rampung dan masih dalam progres pengerjaan hingga saat iini.

Seperti pembangunan Jembatan Cikeruh di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung sekaligus normaslisasi Sungai Cikeruh hingga kini masih dalam proses rekonstruksi. 

“Progres pembangunan Jembatan Cikeruh sudah mencapai 73,50%. Untuk percepatan pengerjaan proyek, konstruksi jembatan menggunakan kisdam baja atau sheetpile untuk Abutment 1,” tuturnya.

Ini Baca Juga :  Curhat ke Kapolresta Bandung, Warga Cicalengka Terganggu Knalpot Bising

“Sedangkan untuk fabrikasi struktur atasnya atau girder baja sudah selesai dikerjakan. Dengan dilakukan percepatan dan merubah metode pelaksanaan, kami optimis pekerjaan bisa diselesaikan,” kata Zeis menambahkan.

Selain Jembatan Cikeruh, DPUTR Kabupaten Bandung juga membangun jembatan gantung roda dua Rancamanyar dengan pagu anggaran Rp7,5 miliar. Jembatan khusus kendaran roda dua ini ditujukan untuk mengurai kemacetan di sekitar Rancamanyar Kecamatan Baleendah. 

“Progres Jembatan Rancamanyar mencapai 80,91%. Untuk struktur bawah pada pilon dan angkur sudah selesai dikerjakan, menunggu umur rencana beton. Selanjutnya dilakukan pemasangan struktur baja jembatan,” papar Zeis.

Ini Baca Juga :  Masih Ada Sekolah Tahan Ijazah Siswa di Bandung, DPRD Bereaksi

Sementara untuk pembangunan konstruksi lainnya dibangun pula RSUD Banjaran, yang sudah mencapai progress 97,8%, dengan semua sistem keberfungsian bangunan sudah berjalan semua.

“RSUD Banjaran ini tinggal pemasangan ACP atau aksesoris eksterior bangunan,” kata Zeis menandaskan.