Berita  

Disparbudpora Sumedang Ungkap Ada Dua Jenis Fosil Hewan Purba dari Dua Habitat Berbeda Ditemukan di Tomo

fosil dan perkakas manusia purba
Kepala Bidang Kebudayaan pada Disparbudpora Kabupaten Sumedang Muhammad Budi Akbar

INISUMEDANG.COM – Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang menyebutkan. Bahwa fosil berusia jutaan tahun yang ditemukan di Desa Jembarwangi dan Desa Darmawangi Kecamatan Tomo, merupakan Fosil hewan purba yang berbeda habitat.

“Jadi fosil hewan purba yang ditemukan di Desa Jembarwangi itu adalah fosil hewan purba yang habitatnya di darat. Sedangkan Fosil hewan purba yang ditemukan di Desa Darmawangi merupakan hewan purba yang habitatnya di air atau laut”. Ujar Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Kabupaten Sumedang Muhammad Budi Akbar saat ditemui IniSumedang.Com di ruang kerjanya, Rabu (29/6/2022).

Perbedaan itu, kata Budi, dapat terlihat dari jenis fosil purba yang ditemukan. Dimana fosil di Desa Jembarwangi merupakan fosil hewan purba yang hidup di darat. Seperti, fosil gajah stegodon, kura-kura terus sebangsa sapi-sapian dan yang lainnya.

Sedangkan Fosil hewan purba yang ditemukan di Dewa Darmawangi, sambung Budi. Adalah fosil hewan purba yang hidup di laut, seperti Fosil kerang muloksa, fosil gigi ikan hiu dan fosil hewan laut lainnya.

“Jadi di dua Desa itu, ditemukan dua fosil hewan purba yang berbeda habitat satu sama lainnya. Hal ini karena kontur tanah di Desa Jembarwangi lebih tinggi. Sehingga ditemukan fosil hewan purba darat, sedangkan Dewa Darmawangi yang kontur tanah lebih rendah ditemukan fosil hewan purba laut,” terang Budi.

Ini Baca Juga :  Pembangunan Fisik 2 RSUD di Kabupaten Bandung Ditarget Tuntas Akhir 2022

Lebih lanjut Budi menuturkan, bila semua temuan Fosil dan hasil ekskavasi yang dilaksanakan di Desa Jembarwangi belum lama ini semuanya telah dilaporkan ke Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir oleh Tim dari Arkeologi, Geologi, Paleontogo dan Bidang Kebudayaan Disparbudpora Kabupaten Sumedang.

“Tim yang terlibat dalam ekskavasi telah melaporkan ke pa Bupati secara detail. Dan hasilnya kami (Disparbudpora) diminta oleh Pa Bupati untuk menyusun rencana ke depannya. Termasuk membuat DED (detail engineering design) untuk rencana pembangunan museum,” ujarnya.