Diminati Peserta Didik, MI Citeurep Cilayung Jatinangor, Kekurangan Ruang Belajar

diminati peserta didik

INISUMEDANG.COM – Meski berada di daerah pedesaan, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Citeureup Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor yang berbatasan dengan Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari diminati peserta didik.

Terbukti, saat ini jumlah siswa dari kelas 1 sampai 6 berjumlah 240 siswa dibagi enam rombel (rombongan belajar).

Artinya, dalam satu kelas dihuni oleh 40 siswa, yang idealnya per kelas itu berjumlah 35 orang. Oleh karena itu, pihak sekolah mengharapkan adanya penambahan ruang kelas baru (RKB) agar proses belajar mengajar semakin nyaman.

“Alhamdulillah kepercayaan masyarakat menyekolahkan anaknya ke sini sangat baik. Ya kita bisa dibilang rombel gemuk karena satu kelas itu ada 40 siswa. Idealnya sih 35 siswa, tapi mau gimana lagi ruang kelasnya terbatas,” ujar Kepsek MI Citeureup Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor, Hasanudin S.Ag kepada wartawan, Selasa (8/3/22).

Ini Baca Juga :  Wabup Menutup Diklatsar Angkatan II PC GP Ansor Banser Sumedang

Adanya Penambahan Peserta Didik, Berharap Ada Bantuan RKB

Menurut Hasanudin, MI itu dibangun pada 1980 silam dan sudah meluluskan ribuan siswa. Awalnya, hanya puluhan siswa, namun karena semakin banyaknya penduduk di wilayah Desa Cilayung sehingga jumlah siswa pun semakin bertambah. Apalagi, kata dia, MI Negeri ini diakses oleh dua desa di dua kecamatan yakni Jatinangor dan Sukasari.

“Di sini jauh ke kota, sekolah negeri pun jarang. Jadi wajar bila MI ini diminati. Ada juga MA Swasta kalau SMP dan SMA Negeri tidak ada,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Melalui Talk Show, KMPPA Sumedang Ajak Partisipasi Masyarakat Wujudkan Perlindungan Anak

Dia berharap, dengan adanya penambahan peserta didik baru apalagi menjelang penerimaan siswa baru, ada bantuan RKB dari pemerintah baik Pemkab Sumedang maupun Departemen Agama RI. Sebab, MI ini berstatus sekolah negeri dan berada di Departemen Agama (Depag) Sumedang.

“Apalagi kebijakan PPKM dan menjaga jarak, jadi sulit mengatur PTMT karena ruangan terbatas. Untuk mengantisipasi PTMT 50 persen, kami bagi menjadi dua ship. 50 persen kelas pagi, dan 50 persen kelas siang, berusaha agar tidak berkerumun di dalam kelas,” ujarnya.

Hasanudin pun menambahkan, untuk mendukung program pemerintah dalam akselerasi vaksinasi massal, pihak sekolah sudah menggelar vaksinasi untuk anak usia 11 tahun ke atas bekerja sama dengan Puskesmas Dinkes dan Polres Sumedang.

Ini Baca Juga :  Kesbangpol Sumedang Gelar Outbond Bagi OKP

“Alhamdulillah vaksin ke-1 sebanyak 63 orang, vaksin ke dua yang belum 200 lebih, dan vaksin ketiga diatas 20 an. Untuk vaksin ke 1 dan 2 selain di sekolah, anak anak juga ada yang divaksin di Puskesmas dan Jatos. Untuk vaksin ke 3 alhamdulillah ada Polres Sumedang menggelar vaksinasi ke sini,” katanya.

Dia memastikan, sampai pertengahan semester semua peserta didik dan guru sudah divaksin baik vaksin ke 1 maupun ke 3. Sebab, menghadapi tahun ajaran baru semua peserta didik harus memiliki sertifikat vaksin ke 3.