INISUMEDANG.COM – Jatinangor tak hanya dikenal dengan kawasan pendidikan dan pusat jasa, di kecamatan paling barat Sumedang ini juga berdiri warung kuliner dan restoran.
Tak Hanya makanan cepat saji, namun ada pula masakan tradisional, salah satunya menu masakan khas sunda Warung Makan Ceu Een yang berlokasi sebelum masuk ke area Bumi Perkemahan Kiarapayung Jatinangor. Tepatnya, jika dari arah Bandung atau Sumedang, menuju bumi perkemahan Kiara Payung Anda harus melewati dulu kampus Ikopin, ITB Jatinangor, dan Unpad.
Anda juga akan melewati kawasan wisata Janspark di sebelah kiri jalan. Kira kira berjarak 500 meter Anda akan melihat Gerbang Perkemahan Kiara Payung. Lalu masuk saja ke gerbang, biasanya untuk tamu luar dikenakan tiket Rp5000 per mobil. Lalu, belok ke kanan langsung terlihat rumah berwarna hijau berdampingan dengan Bumi Perkemahan Kiara Payung.
Memang awalnya, RM Ceu Een merupakan tempat tinggal. Namun karena banyaknya wisatawan yang berkemah dan anak anak Pramuka kemudian rumahnya dijadikan rumah makan. Ruangannya pun sederhana layaknya rumah makan lesehan dan ada juga yang memakai meja.
Jika datang tepat waktu makan siang sudah pasti dipenuhi oleh orang yang mau makan. Karena pelayanannya hanya beberapa orang, baiknya yang mau makan mengambil sendiri sayur mayurnya yang ada diatas meja. Tak berselang lama, pelayanan akan datang mempersilahkan memesan menu makanan.
Sambal Pedo dan Nasi Merah Masakan Khas Tataran Bumi Sunda
Rumah makan Ceu Een menyediakan masakan khas tataran bumi Sunda yang khas dengan sambal terasi dan sambal pedo. Apalagi dengan goreng ikan peda atau ikan asin sepat dan mengingatkan kembali masakan Sunda tempo dulu. Tak lengkap rasanya jika tak mencicipi nasi merah ‘ngalimed’.
Beragam masakan rumahan yang dimasak pun dengan bahan lokal banyak, seperti Iwung (rebung), jantung pisang dijadikan sayur, Tumis genjer, tumis kangkung, karedok, paria, pencok leunca, petai, jengkol, pepes ikan , pepes ayam, ikan peda, jambal roti, ayam kampung goreng, ayam kampung bakar, ayam kampung yang menjadi favorit, tersedia Nasi putih dan Nasi merah, dan yang tidak lupa teman makan sambal dadakan dan lalab lalaban.
Tak ketinggalan juga goreng tempe, tahu, ikan, ayam, dan sop iga.
Rumah makan Ceu Een sudah berdiri sejak tahun 2014. Meskipun hanya beberapa tahun sudah populer dan yang mempopulerkan dari mulut ke mulut sehingga banyak pelanggan.
Rumah makan Ceu Een yang lokasinya agak jauh dari kota menjadi tempat favorit bagi orang kota yang bosan dengan makanann kota. Suasana kampung dengan kehadiran rumah makan sunda menjadi lebih betah.
Waktu makan setiap orang tidaklah lama hanya beberapa menit ditambah setelah makan dan waktu menunggu dan ngobrol bisa memakan waktu 1 jam bahkan lebih. Pengunjung yang akan makan di Ceu Een berasal dari dalam Kota Bandung dan dari luar Bandung.
Masalah harga, tentu relatif dan masih terjangkau jika dibandingkan dengan rumah makan sekelas Ampera atau RM Cibiuk.