SUMEDANG – Calon Bupati Sumedang nomor urut 1, Eni Sumarni dan tim kampanyenya dengan akun Tiktok @darajat168 Tim Udara PSI Bu Eni & Ridwan dilaporkan ke Bawaslu atas dugaan ujaran kebencian, hasutan dan kabar bohong.
Pelaporan terhadap Eni Sumarni itu dibenarkan oleh Ketua Tim Advokasi pasangan Dony Ahmad Munir-Fajar Aldila, Winardi SH.
“Iya, tadi siang, saya sudah dimintai keterangan di Gakumdu terkait laporan ujaran kebencian, hasutan dan kabar bohong yang dilakukan Calon Bupati Sumedang nomor 1 Eni Sumarni,” kata Winardi usai memenuhi panggilan dari Sentra Gakumdu, Senin 18 November 2024.
Terkait ujaran kebencian hasutan dan kabar bohong itu, kata Winardi, awalnya secara resmi dilaporkan ke Bawaslu Sumedang. Namun, setelah dilakukan kajian oleh Bawaslu laporan pelanggaran pidana Pilkada itu dilimpahkan ke Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk dilakukan penyidikan.
Adapun ujaran kebencian, hasutan dan berita bohong yang dilaporkan, sambung Winardi, yaitu postingan Eni Sumarni bersama pendukungnya dengan latar belakang baliho pasangan nomor 2 Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir-Fajar Aldila.
“Jadi dalam video itu, ada yang memberi aba-aba dan berteriak ganti Bupati Sumedang dengan nomor satu Bunda Eni,” katanya.
Bahkan, sambung Winardi, calon bupati Eni Sumarni yang ada di video berlatar belakang baliho nomor 2 ikut mengangkat tangan.
“Video bergambar calon bupati Eni dan pendukungnya dengan latar belakang baliho nomor 2 bukan hanya satu kali tapi berulang. Artinya ada niat untuk menebar kebencian dan menghasut,” ungkap Winardi.
Selain itu, kata Winardi, akun dengan nama Bunda Eni Sumarni dan memakai foto profi Eni Sumarni ikut berkomentar.
“Akun bernama Bunda Eni Sumarni berkomentar, Bismillah izin menjelaskan, ini pendukung 02 yang pindah sekarang mendukung Bunda 01 karena kecewa terhadap paslon 02,” kata Winardi mengutip komentar akun Bunda Eni.
Winardi mengatakan postingan di akun tiktok @@darajat168 itu kini sudah tidak ada.
Kendati demikian, Winardi mengaku telah menyimpan video serta tangkapan layar komentar akun Bunda Eni Sumarni tersebut.
Menurut Winardi, pada video itu ada ujaran kebencian, hasutan serta berita bohong.
“Mereka berteriak ganti bupati dengan latar belakang gambar calon 02 itu jelas ujaran kebencian dan hasutan. Mengapa tidak di baliho atau spanduk bergambar pasangan 01. Ada kabar bohongnya, mereka itu bukan pendukung 02 tapi disebutkan sebagai pendukung 02 yang kecewa,” tandasnya.
Adanya laporan tersebut dibenarkan oleh Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sumedang, Luli Rusli.
“Iya, betul,” kata Luli saat dikonformasi wartawan terkait adanya pemanggilan tim Advokasi Pasangan Dony-Fajar ke Gakkumdu.