DU68 Sebagai Ekosistem Musik di Bandung
“Untuk datang ke DU 68, tak harus membeli rilisan fisik. Datang ke sini lalu berdiskusi tentang musik pun diperbolehkan. Ada kebanggaan dari DU 68 karena bisa mempertemukan banyak pecinta musik,” tuturnya.
Bob bangga karena DU 68 bukan sekadar toko musik saja, melainkan juga salah satu ekosistem musik yang ada di Bandung. Di sini, bisa berkumpul pecinta rilisan musik, musisi, kolektor hingga musisi itu sendiri.
“Dulu, ketika zaman kaset, musisi yang merilis album isinya katakanlah 10 lagu, itu mungkin mereka nyiapin demo sampai 100 lagu. Artinya, proses seleksinya lebih ketat,” ungkapnya.
“Kalau sekarang kan anda tinggal buat lagu di komputer, upload ke internet, nasibnya tinggal tunggu aja. Artinya, ada kebanggaan bagi mereka (musisi atau band) yang punya rilisan fisik,” kata Bob menambahkan.
Bob juga mengajak para pecinta rilisan fisik untuk sama-sama mengarsipkan rilisan fisik sejak saat ini, serta mendengarkan banyak referensi musik.
“Jangan hanya terpaku di satu artis atau genre saja. Dengarkan berbagai musik. Dan perlu diketahui, anda bisa datang ke sini hanya untuk ngobrol, enggak harus membeli,” pesannya.