BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkap beberapa keunikan Desa Baros, Kecamatan Arjasari yang masuk dalam 75 Desa Wisata terbaik di Indonesia versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dadang menjelaskan bila kehidupan keseharian masyarakat di Desa Wisata Baros penuh dengan kesahajaan. Makanan tradisional, rumah panggung berdinding ayaman kayu, hingga aktivitas di ladang.
“Selain itu, serta keceriaan anak-anak memainkan permainan tradisional menjadi pemandangan sehari-hari yang bisa ditemukan di Desa Wisata Baros,” ungkap Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Sekilas, lanjut Dadang, hal tersebut mungkin terdengar biasa. Namun kearifan lokal seperti itulah yang menjadi salah satu keunggulan Desa Wisata Baros sehingga dilirik oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
“Desa Baros sendiri berada dalam area seluas kurang lebih 420 hektar. Lokasinya terletak di kaki Gunung Malabar, dan masuk wilayah administratif Kabupaten Bandung,” tutur Bupati Bandung itu.
Lebih lanjut, Dadang menambahkan, Sungai Citalutug dan Hutan Pinus Mega Tutupan adalah salah satu daya tarik desa wisata baros, berdirinya pendopo, homestay, serta camping area menambah kesan berarti bagi para wisatawan yang penat dengan hiruk pikuk kesibukan di perkotaan.
“Tak cuma itu, wisatawan juga bisa melihat atraksi budaya seperti adu ketangkasan domba, bajidoran, tari merak, calung, wayang serok, dan beberapa kesenian lainnya,” ungkapnya.
“Masyarakat sekitar pun turut aktif menghidupkan sektor ekonomi kreatif dengan berbagai kerajinan tangan yang bernilai tinggi,” kata orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu menandaskan.