Pemikiran kritis seringkali di tepis oleh narasi kesopansantunan oleh kalangan tua. Hal tersebutlah yang menjadi awal mula degradasi critical thinking pada zaman ini. Yang berdampak pada kebiasaan berpikir kaum muda cenderung ada rasa cemas dalam mengemukakan pendapat. Di tambah bumbu tambahan terhadap narasi kesopansantunan diantaranya kuwalat, pamali, dan lain sebagainya.
Terkadang kaum tua menganggap mengajukan pertanyaan di forum pembelajaran itu suatu yang tidak perlu. Karena mereka menganggap hal yang di sampaikan oleh guru sudah tentu benar dan sifatnya mutlak, dan itu sangat besar pengaruhnya terhadap ke kritisan kaum muda pada akhirnya. Disisi lain mari kita tengok tentang kedudukan sopan santun yang harus mahasiswa (kaum muda) jaga.
Sopan santun adalah nilai keberadaban sebuah komunitas, semakin tinggi nilai kesopanan dan kesantunan seseorang maka semakin beradab pula orang tersebut. Sifat ini memiliki tujuan dan konsep dasar yang sama untuk membentuk hubungan dan pergaulan yang baik antar sesama. Dengan pengertian lain sopan santun adalah cara yang kita terapkan dalam kehidupan dan social untuk mencerminkan kondisi diri kita. Semakin kita memegang konsep sopan santun dalam kehidupan kita,maka orang lain semakin tahu bagaimana kualitas diri kita.
Dalam hal ini tentu saja berhubungan dengan hal hormat menghormati yang pada akhirnya kekritisan dalam berpikir terdegradasi. Pada akhirnya tentu ada dampak yang serius bagi critical thinking kaum muda atas pemikiran kaum tua. Yang menganggap kritis sama dengan ketidaksopansantunan.