Darongdong, Bukti Kuat Ikatan Sejarah Buahdua Sumedang Dijuluki Jogja Kedua

Darongdong

INISUMEDANG.COM – Darongdong merupakan nama sebuah tempat di Desa Buahdua yang tidak jauh dari Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

Namun siapa sangka, Darongdong yang letaknya di pelosok Sumedang ini. Ternyata memiliki bukti kuat ikatan sejarah dengan salah satu daerah istimewa di negara ini yaitu Jogjakarta. Waktu itu, Buahdua Sumedang dijuluki Jogja kedua dalam bingkai NKRI.

Engkos salah seorang veteran di Buahdua, dan dia juga salah satu pelaku sejarah. Seorang prajurit di masa hijrahnya Devisi Siliwangi ke Yogyakarta akibat buah perjanjian Renville pada 17 Januari 1948.

Perjanjian Renville, kata dia, merugikan Indonesia, karena Devisi Siliwangi harus terusir dari Jawa Barat. Seperti point 3 perjanjian Renvill bahwa TNI di wilayah kantong Belanda. Yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur harus ditarik mundur masuk wilayah RI yaitu Yogyakarta.

Ini Baca Juga :  Ajian "si Kukuk Mudik" Ilmu Pelet Marongge Dipercaya Ampuh, Diburu Solusi Para Jomblo

Lapangan Darongdong Sebagai Tempat upacara Kemerdekaan tentara Siliwangi yang hijrah dari Jogjakarta ke Buahdua

Setidaknya 35 ribu tentara Siliwangi pada 1 Februari 1948 hijrah ke wilayah RI yaitu Yogyakarta. Karena Bentuk negara Indonesia saat itu berubah menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS), dan RI hanya salah satu negara bagian yang ibu kotanya Jogjakarta.

Disebutkan, sebagai titik temu seluruh rombongan Devisi Siliwangi dari pelosok Jawa Barat dipilih Cirebon sebagai keberangkatan ke wilayah Rebuplik Indonesia di Yogyakarta.

Hampir 10 hari, seluruh kekuatan Siliwangi tiba di negara RI. Di stasiun tugu Jogjakarta disambut Perdana Mentri Mohammad Hatta dan Panglima tertinggi Jenderal Sudirman serta ribuan masyarakat Yogyakarta.

Ini Baca Juga :  Asik Memancing, Seorang Guru di Jatinunggal Sumedang Tewas Tersambar Petir

Namun Belanda melanggar perjanjian Renvill dengan menyerang Jogjakarta yang dikenal dengan Agresi Militer Belanda II.

Peristiwa itu menyulut perlawanan TNI, bahkan pintu pulang untuk kembali menduduki basis-basis perlawanan di daerah termasuk di Jawa Barat.

Dikatakan, peristiwa long murch Devisi Siliwangi Brigade XIII dipimpin Letkol Sadikin menempuh berbagai rute dan sukses mencapai daerah yang sudah ditentukan yakni buahdua Sumedang. Namun banyak anggota long murch yang gugur.

Tanggal 10 November 1949, lanjutnya, bertempat dilapangan Darongdong yang waktu itu masih sawah dan tegalan, digelar upacara Kemerdekaan Penyelematan Bintang Gerilya tentara Siliwangi yang hijrah dari Jogjakarta ke Buahdua Sumedang.

Ini Baca Juga :  Ternyata Gara-gara Ini, Peziarah Dilarang Pakai Batik Saat Ziarah Makam Keramat Dayeuhluhur Sumedang

Pertama kalinya dilakukan RI setelah kurang lebih 5 tahun bergelut dalam revolusi fisik. Turut hadir dalam peristiwa itu Sri Sultan Hamengku Buwono IX serta komandan tertinggi Terotorium III Pasukan Siliwangi Letkol Sadikin.

Karana rentetan peristiwa itu, lanjutnya Buahdua Sumedang mendapat julukan Jogja kedua. Dan setelah revolusi berakhir, Indonesia kembali dalam bentuk negara kesatuan. Hingga saat ini, Napak Tilas Siliwangi yang dihadiri kalangan sipil maupun militer.