Dampak Tol Cisumdawu, Rumah Bu Ijah di Sumedang Ini Sering Banjir dan Lahannya Pun Belum Dibayar

rumah bu Ijah

INISUMEDANG.COM – Bu Ijah warga RT 01 RW 13 Dusun Cilengsar Desa Cigendel Kecamatan Pamulihan, harus menerima kenyataan pahit dari dampak pembangunan jalan tol Cisumdawu.

Pasalnya, sejak adanya pembangunan proyek Tol Cisumdawu. Bu Ijah mengaku kini dari dalam teras rumahnya kerap keluar air yang sebelumnya tidak pernah terjadi.

Selain itu, pengakuan Bu Ijah juga, lahan seluas 351 M² dan rumahnya masih tidak ada kejelasan penggantian ganti rugi pembebasan tol. Berbeda dengan tetangganya yang sudah dibebaskan.

“Sebelum adanya pembangunan tol, kediamannya aman aman saja, tidak ada banjir, apalagi rembesan air yang keluar dari dalam lantai rumahnya,” ujar Bu Ijah saat ditemui di Kediamannya Rabu 19 Januari 2022.

Lebih lanjut Ijah menuturkan,
sebelum ada pembangunan tol, posisi rumahnya berada diatas, dan dibawahnya adalah sawah. Namun, setelah adanya pembangunan tol, jadi terbalik, justru posisi rumah saya ada di bawah dan terhimpit. Sementara, sawah sudah di timbun sehingga lahan dan rumah saya jadi di bawah.

Ini Baca Juga :  Dua Nelayan Terjatuh di Perairan Laut Dadap Indramayu, 1 Tewas 1 Masih Dalam Pencarian

Bu Ijah mengaku, dulu pihaknya tidak tahu menahu bahwa akan ada pembebasan jalan tol. Tapi secara tiba tiba ada beberapa orang bawa meteran dan mengukur luas lahan, berikut menghitung pohon dan yang lain lainnya di lokasi lahan tetangga.

Tidak Ada Kejelasan Perihal Penggantian Dampak Tol Cisumdawu

“Kaget ketika banyak orang datang mengukur dan menghitung aset aset yang ada di lahan dan rumah tetangga. Dan waktu itu, lahan dan rumah saya pun ikut dihitung, katanya akan ada pembebasan jalan tol. Namun, sampai saat ini, tetangga saya sudah selesai pembayaran. Tinggal punya saya dan suami serta anak saya yang belum sampai sekarang,” papar Bu Ijah.

Ketika pembangunan jalan tol, lanjut Bu Ijah, sangat berisik oleh suara dan getaran alat berat beko siang malam. Sehingga dinding rumah dan keramiknya pada retak, dan kejadian itupun tidak di laporkan ke Satker jalan tol malah berdiam diri.

Ini Baca Juga :  Menelusuri Jejak Perkeretaapian Zaman Kolonial Belanda di Sumedang

“Makanya aneh, ko orang lain yang jelas jelas jauh dari lokasi pembangunan jalan tol pada minta ganti rugi. Sementara saya dan keluarga hanya diam saja Sekarang hanya tinggal saya dan suami serta rumah anak saya yang masih belum dibebaskan oleh pihak pembebasan tol,” ujarnya.

Lebih jauh Bu Ijah menuturkan bahwa kondisi rumahnya sekarang setelah pembangunan jalan tol selesai, mengalami retak-retak, begitupun keramik lantai. Setiap kali hujan dari dua sisi ketinggian air terjun bebas masuk kedalam rumah dan banjir.

Berharap Segera Dibebaskan Rumah dan Lahannya

“Setiap hujan pasti banjir ke rumah, karena posisi rumah saya jadi lembah, dulu sebelum jalan tol di bangun, rumah saya di atas, sekarang malah jadi di bawah. Selain pada retak dinding rumah malah tumbuh lumut baik di tembok luar ataupun didalam, kalau tidak hujan keluar air dari sela sela keramik didalam ataupun di teras rumah,” ungkapnya.

Anehnya, kata dia, dihalaman rumah pun sama, air keluar lalu mengalir kemana mana, apakah dengan kondisi begini akan kerasan tinggal? Padahal, belum lama ini, sudah ada yang datang lagi. Cukup konsultasi dan foto foto kondisi rumahnya yang katanya akan diajukan untuk pembebasan.

Ini Baca Juga :  5 Rumah Rusak Berat dan 3 Rumah Lainnya Terancam Pergerakan Tanah di Paseh Sumedang

“Suami saya terus berupaya untuk minta ganti rugi dan dibebaskan, namun sampai saat ini masih saja belum ada realisasinya. Sementara, kami sekeluarga harus berperang melawan takut. Takut banjir lagi kalau hujan, takut hal yang tidak diinginkan karena air dari dalam tanah terus keluar,” katanya.

Dikatakan Bu Ijah, mau sampai kapan keluarganya begini, lahan dan rumahnya belum saja dibebaskan?. Tinggal keluarganya saja yang belum dibebaskan, dan kalau bicara dampak tol Cisumdawu, tentunya paling berdampak atas pembangunan jalan tol.

“Saya dan keluarga saat ini hanya berharap untuk segera dibebaskan rumah dan lahannya, karena semakin tambah hari, kondisinya rumah dan lahannya semakin parah, sekali lagi tolong perhatikan nasib keluarga kami,” harapnya.