Berita  

Dampak Tol Cisumdawu, Puluhan Hektar Sawah Kekeringan di Desa Sirnamulya Sumedang

INISUMEDANG.COM – Dampak pembangunan Tol Cisumdawu ada yang diuntungkan, tapi ada juga yang dirugikan terutama bagi masyarakat di sekitar jalan tol.

Seperti dikatakan Daryat Kades Sirnamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang Jabar. Banyak laporan masyarakat tentang kerugian akibat dampak pembangunan Tol Cisumdawu.

“Ketika dirugikan, masyarakat ramai-ramai laporan ke desa menuntut diselesaikan. Seperti warga Dusun Bidong Kaler dan Bidong Kidul, melaporkan ada sekitar 21 hektar sawah kekeringan akibat dampak pembagunan tol,” tutur kades diruang kerjanya, Kamis (17/2/2022).

Ini Baca Juga :  Keren! Ternyata Alumnus SMAN Situraja Sumedang Banyak yang Jadi Tokoh

Dikatakan, puluhan hektar sawah tersebut tidak lagi penghasikan padi karena saluran airnya terputus oleh proyek pembangunan jalan tol.

“Dulu, sebelum adanya pembangunan tol, hektaran sawah itu merupakan sawah produktif karena air terus mengalir melalui saluran air dari sumber air dari Rancakalong,” ujarnya.

Tapi kini, saluran air itu tertupus oleh badan jalan tol yang posisinya dibawah area pesawahan. Sehingga pesawahan yang berada di atas jalan tol mengalami kekeringan tidak ada lagi sumber air.

Warga menyadari hal itu, ungkap kades, sehingga dicoba puluhan hektar sawah itu dialihkan fungsikan menjadi lahan perkebunan.

Ini Baca Juga :  Iqbal Gwijangge, Kapten Timnas U-16 Ini Lahir di Sumedang, Sekolah dan Besar di Bandung

Di musin hujan sekarang ini, lanjutnya, kebun itu ditanami singkong (ubi kayu). Namun ketika panen, ternyata tidak laku dijual hingga terpaksa menjadi makanan ternak.

“Atas terjadi sawah kekeringan itu, kami sering membahas dengan pihak satker Tol Cisumdawu, minta dicarikan solusi, termasuk penyampaian aspirasi masyarakat soal kompensasi,” sebutnya.

Namun sampai saat ini, hanya mendapat tanggapan klasik dengan kata, masih dipertimbangkan dan kajian. Sehingga pesimis direalisasi.

“Namun kami juga tidak 100 persen menyalahkan ke pihak pelaksana pembangunan (PT. Wika). Sebab mereka juga tetap berupaya membuat saluran air kembali,” tuturnya.

Ini Baca Juga :  Sumedang Ambil Lesson Learned Dari GovTech Global Forum

Dikatakan, PT. Wika selaku penanggung-jawab pembangunan jalan tol, membuat Aqua Dak atau saluran air dari pipa besi membentang atas jalan tol. Namun dipastikan tidak bisa mengairi seluruh pesawahan secara maksimal.