INISUMEDANG.COM – Di setiap pembangunan, selalu saja ada kejadian diluar logika atau akal sehat manusia. Seperti kejadian di Pembangunan Bendung Cipanas atau Bendung Sanghyang Tapak di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang ini.
Pada pengerjaan pembangunan Bendung tersebut, diperlukan batu dan tanah untuk menimbun, maka pihak pemerintah membebaskan lahan masyarakat untuk diambil tanahnya dengan cut and fill, letaknya di dekat makam keramat Mbah Puragati dan air Kahuripan Dayang Sumbi.
Ketika pelaksanaan cut and fill tersebut, menurut cerita warga termasuk juru kunci Mbah Puragati, pa A’an bahwa, ada cerita aneh tentang “Tangkal Kawung” (pohon aren).
“Berdasarkan cerita dari yang bekerja di proyek bendung, kebetulan banyak juga penduduk lokal yang kerja di sana. Katanya, ada dua pohon aren yang rencananya akan dicabut. Pada kesempatan itu, satu pohon berhasil dicabut oleh Beko. Dan petugas berencana akan mencabut satu pohon aren lagi,” ujar A’an.
Namun baru rencana akan mencabutnya, sambung A’an, datanglah kendaraan Dump Truk untuk mengangkut tanah dan material yang lainnya di areal tersebut.
“Ketika Dump Truk tersebut bak terbukanya karena diangkat oleh hidrolik, lalu masuk orang dibawahnya untuk mengambil sesuatu. Tetapi secara tiba tiba baknya turun dan orang itu tertimpa katanya meninggal,” ujar A’an.
Banyak Korban Saat Ingin Mencabut Pohon Aren
Ada lagi kejadian, lanjut A’an. Yaitu operator Beko, yang secara tiba tiba mengumpulkan batu terus menerus tanpa henti sampai batu itu membentuk sebuah lingkaran yang mengelilingi beko tersebut. Dan setelah itu, operator tiba-tiba pingsan dan tidak tertolong lagi.
“Aneh saja, operator Beko, terus ngangkut batu sampai menjadi lingkaran yang mengelilingi beko tersebut. Dan setelah itu operatornya pingsan selanjutnya tidak tertolong. Bukan hanya itu, kejadian kecelakaan tidak sedikit, dari mulai kaki pekerja proyek hampir putus itu ada,” katanya.
Pengalaman di luar nalar lainnya, sambung A’an, ada operator juga yang di kejar-kejar oleh wanita. Dan wanita itu terus mengejar ngejarnya.
“Pokoknya banyak cerita aneh-aneh disini. Dan dari sekian tempat yang terdampak pembangunan Bendung Sanghyang. Hanya tempat petapakan Dayang Sumbi dengan air keramatnya atau air kahuripan yang tidak di gali atau di ratakan oleh proyek, karena petapakan itu merupakan Cagar budaya,” tandasnya.