INISUMEDANG.COM – Digenangnya Waduk Jatigede pada 2015 silam. Menyisakan sejumlah cerita di Masyarakat Kabupaten Sumedang.
Berbagai cerita tentang Waduk Jatigede ini muncul, karena beberapa wilayah yang digenang merupakan wilayah yang banyak menyimpan sejarah di Sumedang.
Beberapa Situs Makam Karamat leluhur Sumedang pun turut terendam di Waduk Jatigede ini.
Salah satunya makam keramat Eyang Dalem Santapura yang terletak di Desa Cibogo Kecamatan Darmaraja, Desa yang turut tenggelam dan dihapus dari data administrasi Kabupaten Sumedang.
Dilansir IniSumedang.Com dari berbagai sumber, ada cerita menarik di Makam Keramat Eyang Dalem Santapura tersebut yang banyak terdapat pohon jati yang umurnya mencapai ratusan tahun.
Areal makam keramat itu, dikelilingi puluhan pohon Jati yang berusia ratusan tahun. Namun, dari sejumlah pohon Jati yang mengelilingi area pemakaman tersebut, ada 7 pohon jati yang memiliki pengaruh mistis.
Tak hanya memiliki pengaruh mistis, Tujuh pohan jati itu, banyak diincar oleh sejumlah kalangan dan bahkan sampai ada yang berani menawarnya dengan harga yang fantastis.
Tak tanggung-tanggung 7 pohon jati tersebut ditaksir dengan harga miliaran rupiah oleh calon pembelinya.
Peminat kayu jati berusia ratusan tahun itu, bukan hanya dari pembeli dalam negeri, melainkan datang juga dari luar negeri melalui perantara.
“Peminatnya dari luar daerah sangat banyak, bahkan ada juga orang Taiwan yang diantar oleh perantaranya,” kata sesepuh yang menjadi juru pelihara makam keramat waktu itu.
7 Pohon Jati Di Makam Keramat Eyang Dalem Santapura Sangat Disakralkan
Kendati banyak yang tertarik untuk membeli, bukanlah membuatnya senang, justru sebaliknya, ia malah jengah akan banyaknya yang menawar pohon Jati tersebut.
Hal itu Karena, 7 pohon jati yang yang berdiri menjulang diantara makam Eyang Embah Dalem Santapura itu disakralkan sekali.
Dia memastikan tidak akan menjual kayu jati yang disakralkan itu, kepada siapapun.
“Kata karuhun yang datang dalam mimpi, 7 pohon kayu jati jangan sampai ditebang, apapun yang terjadi,” ujarnya waktu itu.
Ia menceritakan, waktu itu sempat ada yang berniat akan menebang pohon jati tersebut. Bahkan Orang itu sesumbar, kalau dirinya tidak takut untuk penebangan pohon jati itu.
“Namun, waktu orang tersebut baru akan menebang, tiba-tiba seperti ada yang membantingnya,” paparnya.
Juru pelihara makam yang sudah mengabdi puluhan tahun itu menyampaikan, wasiat dari mimpinya ke pemerintah desa. Agar pemerintah desa tidak berusaha menawarkan atau memperjualbelikan, serta sekalipun menebang kayu jati itu.
Adapun, 7 pohon kayu jati tersebut telah berusia ratusan tahun. Tumbuh menjulang dan jati itu berdiameter sangat besar sekali.