INISUMEDANG.COM – Hampir semua kalangan masyarakat menyukai hobi yang satu ini. Tak terkecuali Lukman 35 tahun warga Dusun Pasir Santeun Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Lukman yang memiliki hobi seorang pemancing mempunyai cerita menyeramkan saat mancing di Sungai Citarum Sumedang.
“Kejadiannya sudah satu bulan kemarin, saya didatangi teman teman sehobi yakni mancing. Kala itu pada hari Jumat sore teman mancing sudah punya rencana ke Sungai Citarum. Tanpa pikir panjang lagi, setelah mendapat ijin istri. Lepas Sholat Isya rombongan mancing mania yang berjumlah 5 orang pun berangkat dengan membawa persiapan untuk sekalian masak nasi liwet,” terang Lukman kepada IniSumedang.Com Kamis 16 Juni 2022 ditempat kerjanya.
Waktu itu, lanjut Lukman, rombongan berangkat memakai tiga sepeda motor, hal itu agar mudah dan cepat bisa sampai ke tempat tujuan. Dan kebetulan memakai jalan arteri Sumedang Majalengka lalu melalui jalur Tolengas arah ke Jatigede.
“Perjalanan tidak lama cukup dengan satu jam karena memang santai dan kebetulan cuaca pun sangat mendukung. Dan sampailah kami di lokasi mancing dipanggir Sungai Citarum yang sebelumnya sudah di survei teman tepat pada pukul 20.30 wib,” tutur Lukman.
Tempatnya sangat nyaman, Ucap Lukman, ada bebatuan di pinggiran Sungai Citarum. Lalu ada tiga pohon besar dan ada tempat bisa membuat tenda untuk beristirahat ketika sudah mengantuk.
“Setelah persiapan, bikin tenda seadanya, lalu pancingan pun mulai dibentangkan dan waktu itu sudah mulai pukul 22.00 WIB. Sambil ngobrol dengan teman yang di samping, dan kebetulan tiga orang teman yang lainnya agak jauh dari kami berdua. Mulai saling ledek dengan tiga teman yang lainnya, karena pancingan mereka sudah mendapatkan ikan, sementara saya berdua masih sepi,” ujar Lukman.
Sudah dua jam masih sepi saja, kata Lukman, tiga teman yang jaraknya lumayan jauh sudah teriak teriak dengan ledekannya, jelas bergidik dan panas hati lalu naik ke kepala, kadang pengen patahin ini pancingan kalau sudah seperti ini.
Cerita Menyeramkan Para Pemancing Diawali Tepat pada Pukul 01.00 WIB
“cerita menyeramkan para pemancing diawali tepat pada pukul 01.00 wib, tiba tiba joran bergerak dengan keras, lalu secepatnya saya pegang joran pancing terlihat umbul-umbul pun muncul dan tenggelam lalu bergerak gerak. Benar saja, ikan Ampal lumayan besar bisa dapat dengan susah payah, setelah itu tidak berhenti joran pancingan terus narik ikan tiada henti,” ungkap Lukman dengan semangatnya bercerita.
Bukan hanya saya yang mulai mendapatkan ikan, ungkap Lukman, melainkan dengan teman yang disampingnya pun sama. Maka saling balasan ledekan pun terjadi. Namun, ketika asyik dengan tarikan ikan itu, tiba-tiba, teman yang disampingnya berbisik. “Man, coba kamu lihat diatas pohon itu,” katanya sambil bicara seperti itu mukanya sudah pucat pasi.
“Maka saya penasaran, dan ternyata memang benar, mahluk itu dengan mata merah menyala, muka yang hancur, diselimuti dengan kain putih seperti jubah, rambut berantakan, lalu sesekali menjulurkan lidahnya yang sangat panjang. Sontak saya kaget hampir ngompol di celana tapi saya harus tenang. Justru dengan adanya mahluk itu joran pancingannya jadi banyak tarikan ikan,” ucap Lukman.
Tidak banyak bicara, yang tadinya teriak saling ledek seketika jadi sepi. Tapi teman tiga orang itu terus meledek dan teriak teriak. Sementara mahluk itu tidak bergeming terus memandang tapi tidak usil atau mengganggu hanya mengawasi saja.
“Mahluk itu terus mengawasi dengan mata merah menyalanya. Saya bersama teman, terus menenangkan diri, jangan sampai berbuat konyol lalu bisa celaka dengan ulah sendiri. Tak terasa waktu sudah hampir pukul 4.00 WIB dan sepertinya Adzan Subuh pun akan berkumandang. Waktu itu saya kembali melihat mahluk itu, dan ternyata sudah lenyap entah kemana bersama dengan sepinya tarikan ikan. Disitulah saya perasaan sudah plong dan mencoba untuk tidur sekejap,” pungkas Lukman mengakhiri kisahnya.