Cerita Pedagang Temukan Tengkor4k Manusia di Cadas Gantung Sumedang

INISUMEDANG.COMCadas Gantung di Desa Pangadegan Kecamatan Rancakalong atau akses penghubung Kabupaten Sumedang dengan ini memiliki kisah tragis di masa lalu.

Berdasarkan cerita masyarakat, tempat tersebut merupakan
tempat pembuangan mayat misterius (preman) di zaman Petrus sekitar tahun 80-an.

Seperti diceritakan oleh Dedi (59) seorang berdagang di lokasi Jembatan Cadas Gantung. Bahwa, tempat tersebut asri dan nyaman untuk beristirahat sejenak sambil menikmati kopi dan makanan lainnya.

“Saya sudah lebih dari tiga tahun berdagang di tempat ini. Alhamdulillah, tidak pernah mengalami hal-hal yang kata orang sering kali ada penampakan. Padahal, saya dan keluarga tiap hari berjualan dan tidur di warung ini. Karena kasihan banyak orang yang mencari warung di tengah malam ketika melalui jalan Paniisan ini,” ungkap Dedi kepada IniSumedang.Com Kamis 7 April 2022 di warungnya.

Ini Baca Juga :  Sambut HUT Bhayangkara, Polsek Cibugel Sumedang Salurkan 80 Paket Sembako

Kendati demikian, kata Dedi,
ada kejadian yang sempat mengagetkannya. Kejadian itu dialaminya saat dirinya sedang membersihkan tempat di bawah Jembatan Cadas Gantung yang penuh dengan semak belukar. Ditambah pohon bambu yang menjalar kemana-mana dan menimbulkan kesan angker.

“Saya potong akar belukar dan pohon bambu agar lebih asri saja. Intinya saya rawat tempat ini, karena cadas gantung merupakan tempat bersejarah dengan kisah-kisah yang tragis. Kalau dibersihkan lalu di rawat, dapat membuat betah orang yang mampir ke warung juga merasa kerasan ketika beristirahat atau sekedar berteduh karena hujan,” jelas Dedi.

Ini Baca Juga :  Razia Balap Motor di Sumedang, 2 Orang dan 7 Kendaraan Diamankan

Temuan Tengkorak Manusia di Cadas Gantung Berawal Dari Suara Pembakaran Ranting Yang Mencurigakan

Waktu sedang menggali tanah untuk membakar ranting pohon yang dibersihkan itu, sambung Dedi, tidak jauh dari Jembatan Cadas Gantung, dirinya mendengar suara yang sangat tidak wajar dan mencurigakan.

“Suara pembakaran yang mencurigakan itu, membuat penasaran, karena suaranya lumayan keras “kreetak” dan suara itu berkali-kali, Saya kaget, karena suara kencang itu berasal dari Tengkorak Manusia di lubang pembakaran yang saya gali di Cadas Gantung. Maka, dengan segera, Tengkorak itu saya angkat, lalu dikubur dan benahi kembali untuk di sempurnakan. Meski saya tidak tahu siapa itu, tapi sebagai muslim yang baik saya harus menyempurnakan kembali. Mengingat dulu tempat ini adalah pembuangan mayat,” ujar Dedi.

Ini Baca Juga :  Unik! Berusia Ratusan Tahun Pohon Bungur di Sumedang Ini Tidak Berdaun dan Tidak Berbuah

Meski ada pengalaman seperti itu, sambung Dedi, dirinya tidak merasa takut walaupun katanya tempat ini angker. Justru dirinya merasa ikut bertanggungjawab terhadap alam, karena alam yang telah memberikan segalanya.

“Hikmah dari kejadian tersebut, saya merasa lega, bisa menyempurnakan dan sekali lagi Alhamdulillah. Sampai saat ini meski keluarga saya tinggal di warung ini, tidak pernah mengalami hal-hal yang mengerikan atau menakutkan,” kata Dedi mengakhiri ceritanya.