INISUMEDANG – Dokter Omat Rachmat Hasbullah untuk pertama kalinya melakukan operasi kepada seorang anak dari Suku Baduy Dalam.
Sebagaimana diketahui, untuk masuk ke kawasan Baduy Dalam merupakan hal yang tidak mungkin. Mengingat peraturan adat Baduy Dalam yang tidak mengizinkan orang asing masuk, sekalipun itu teknologi atau kendaraan.
Dalam sebuah postingan di laman Facebook yang diunggah oleh Muhammad Arif Kirdiat, dr. Omat Hasbullah dan tim beserta bidan yang stand by di Poskesdes melakukan tindakan operasi pada pasien asal Kampung Cibeo Baduy Dalam.
Ia menuliskan bahwa tindakan operasi ini dilakukan di Binong Tangerang yang merupakan lokasi perbatasan antara Baduy dan Kp Kebon Cau usai dr. Omat Hasbullah menunaikan Sholat Jum’at.
Tim Dokter Omat Rahmat Hasbullah Berjalan Kaki menuju Tempat Operasi
Para tim dr. Omat Hasbullah pun sempat merasa kesulitan karena mereka dilarang untuk naik kendaraan. Secara otomatis tindakan medis seperti operasi sangat sulit dilakukan
Perjalanan pun harus ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 40 menit dari Kampung Cibeo.
“Proses observasi, analisa dan keputusan mau apa dan bagaimana harus dilakukan secara musyawarah dan melalui persetujuan berbagai pihak,” tulisnya.
Ia juga menuliskan bagaimana latar belakang anak suku Baduy Dalam yang harus dilakukan tindakan operasi.
Sebab Jaro Sami selaku kakek dari pasien mengatakan bahwa dirinya was-was dengan kondisi cucunya setelah setahun lalu terkilir dan telah diurut ke berbagai tukang urut, namun tidak juga ada perbaikan.
“Saat operasi berlangsung, ratusan warga Baduy Dalam menunggu di luar Poskesdes. Selain ingin mengetahui hasilnya, juga beberapa warga Baduy Dalam datang untuk bertemu dokter memeriksakan anak atau diri mereka,” tulisannya lagi.
Oleh sebab itu menurutnya, momen ini merupakan sejarah baru dimana dokter spesialis bedah tulang datang ke Baduy dan melakukan operasi bagi warga Baduy Dalam.
Usai melakukan operasi, tanpa diduga-duga para warga suku Baduy Dalam pun menyampaikan ucapan terimakasih dengan memberikan hasil bumi secara cuma-cuma kepada tim.
“Kehadiran dokter menjadi harapan warga untuk mencari arti kata sehat bagi semua. Ketika kami akan pulang, Pak Jaro, Ayah Mursid dan Panggiwa Kemik memberikan pisang tanduk, gula aren dan tentunya durian,” ujarnya.
“Ini menarik bagi saya, ada dokter yang mau ‘dibayar’ pakai hasil bumi. Hatur nuhun Pak Dokter Omat Rachmat Hasbullah dan Tim yang sudah mau datang ke Baduy. Semoga Allah membalas segala amal kebaikannya dengan yang lebih baik,” tutupnya.