Cek Stok Minyak Goreng, Personel Polresta Bandung Datangi Pasar dan Pertokoan

Cek Stok Minyak Goreng, Personel Polresta Bandung Datangi Pasar dan Pertokoan

Bandung, INISUMEDANG.COM – Personel Polresta Bandung yang bertugas di sejumlah Polsek secara maraton mendatangi pasar dan pertokoan. Demi mengecek stok minyak goreng diwilayah Kabupaten Bandung.

Di Kecamatan Majalaya, Polsek setempat menerjunkan unit Binmas memantau ketersediaan dan harga minyak goreng di pasar. Selain itu, personel juga menyusuri tiap kios yang berada di jalan stasiun.

Kapolsek Majalaya Kompol Aep Suhendi mengatakan. Dari hasil monitoring jajarannya diketahui stok minyak goreng masih aman dengan harga kemasan 1 liter Rp24.800. Sedangkan untuk kemasan 2 liter Rp47.900.

Ini Baca Juga :  Pesta Miras di Lahan Kosong, Puluhan Pelajar Diamankan Polsek Cikancung

Sementara itu, lanjut Aep, stok minyak curah di Majalaya pun terpantau masih melimpah. Berdasarkan pemantuan personel Binmas saat melakukan giat di pasar harga minyak curah Rp16.500 per liter dijual pedagang.

“Kami harap langkah pengawasan ini dapat mengantisipasi kelangkaan minyak goreng dan mencegah penimbunan minyak goreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga masyarakat resah,” ungkapnya.

“Sesuai arahan, anggota Polsek Majalaya akan selalu mengecek ketersediaan minyak goreng hingga beberapa waktu ke depan. Kami mengimbau masyarakat melapor jika terjadi kelangkaan minyak goreng,” tuturnya.

Ini Baca Juga :  Antisipasi Kenakalan Remaja, Polsek Ciwidey Sambangi Sekolah Beri Imbauan

Di kawasan Pameungpeuk, Polsek setempat mengerahkan para Bhabinkamtibmas untuk memantau ketersediaan dan harga minyak goreng di pertokoan yang menjajakan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas).

Kapolsek Pameungpeuk Kompol Ivan Taufiq menjelaskan kegiatan .kontrol harga dan stok minyak goreng di pertokoan ini tiada lain untuk memastikan masyarakat yang ada diwilayah hukumnya bisa membeli minyak.

“Tak hanya mengecek stok minyak goreng, Bhabinkamtibmas Polsek Pameungpeuk juga turut mengingatkan pedagang dan pembeli soal prokes Covid-19 mengingat Kabupaten Bandung masuk level 1,” katanya.