Cegah Tepapar Judi Online, ICMI Muda Sumedang Ajak Orang Tua Bekali Anak Literasi Digital

Khutbah Jumat Bahasa Sunda Ku Fathul Arif,S.Pd, Pampimpin Majelis Taklim Saniatus Subulus Salam Situraja, Sumedang
Fathul Arif,S.Pd, Pampimpin Majelis Taklim Saniatus Subulus Salam Situraja, Sumedang

INISUMEDANG.COM – Sekretaris Ikatan Cendikiawan  Muslim Indononesia Muda (ICMI Muda) Kabupaten Sumedang Fathul Arif mengajak kepada orang tua dan semua orang agar membekali anak-anaknya ilmu pengetahuan lliterasi digital supaya anak-anak terbebas dari judi online.

“Orang tua, Saudara, guru, ustadz sangat penting memberikan edukasi atau pembelajaran terkait judi online yang sedang marak saat ini”. Terangnya kepada inisumedang.com Selasa 23 Agustus 2022.

Ia mengatakan, sudah menjadi kewajiban bersama terutama orang tua ikut mengawasi anak-anak dalam bermain gadget atau gawai. Pasalnnya saat ini tidak sedikit ditemukan aplikasi online yang hampir menyerupai game anak-anak.

Ini Baca Juga :  Jajak Sejarah Rancakalong: “Gudangnya Ilmu Santet” di Sumedang

Sekilas aplikasi judi online terlihat hampir serupa dengam game online anak-anak. Namun faktanya game tersebut merupakan kasino online, yang terkadang mengabaikan sistem pembelian aplikasi.

“Sekali lagi anak perlu diedukasi, supaya tidak mengakses konten-konten negatif seperti judi onlien dan hanya mengakses konten-konten yang positif,” tandasnya.

Lebih jauh ia mengatakan, judi online merupakan tantangan serius bagi generasi masa depan. Maka masyarakat juga perlu diedukasi tekait hal tersebut.

“Kita harus sama-sama memberikan pemahaman kepada anak-anak dan orang tua juga supaya tidak terpapar judi online,” ungkapnya.

Ini Baca Juga :  Muktamar NU ke-34, KH Yahya Cholil Staquf Terpilih Menjadi Ketum PBNU, Ini Kata Warga Nahdliyin Sumedang

Ia menambahkan, bahaya kecanduan judi online dapat berdampak pada kondisi fisik dan psikis terhadap anak-anak lebih jauhnya bisa mengganggu produktivitas dan prestasi karena akan mengalami  penurunan fokus dalam mengerjakan sesuatu.

“Dampaknya juga  bisa anti sosial serta emosi mereka menjadi tidak stabil dan itu akan mengurangi nilai-nilai moral berbangsa dan bernegara,” jelasnya.