SUMEDANG – Untuk mengantisipasi konflik yang mungkin timbul selama masa tenang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024. Masyarakat diimbau tidak terpengaruh berita bohong atau hoaks menyesatkan.
Hal itu disampaikan Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati seusia mengikuti Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 se Kabupaten Sumedang yang digelar Bawaslu Sumedang, di Lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS) Minggu, 24 November 2024.
Menurutnya, setiap perbedaan pendapat harus disikapi dengan bijaksana dan tidak menimbulkan perpecahan. Untuk itu, perlu utamakan dialog dan komunikasi yang baik untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada
“Saya percaya dengan adanya komunikasi yang terbuka, kita dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman yang dapat merusak persatuan dan kesatuan. Maka dari itu, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpengaruh berita-berita bohong atau hoaks yang dapat menyesatkan,” kata Tuti.
Tuti juga meminta, agar senantiasa cerdas dan bijak dalam menilai setiap berita yang beredar. Dan jika ada informasi yang meragukan, maka segera konfirmasi kebenarannya kepada sumber-sumber yang terpercaya seperti media atau lembaga pemerintah, sebelum menyebarkan informasi pastikan terlebih dahulu kebenarannya.
Tuti menyampaikan, pada hari pemungutan suara tanggal 27 November, setiap suara akan sangat berarti dan setiap suara adalah amanah yang harus kita jaga. Dan setiap suara yang diberikan adalah sebuah harapan dan aspirasi untuk masa depan sumedang yang lebih baik.
Oleh karena itu, sambung Tuti, penting bagi kita untuk memastikan bahwa tidak ada intimidasi atau tekanan yang dialami oleh 894.295 orang pemilih se-kabupaten sumedang.
“Semua pemilih berhak untuk memilih dengan bebas tanpa ada pihak manapun yang mencoba mengganggu proses tersebut. Selain itu, kita harus memastikan bahwa penghitungan suara dilakukan dengan transparan dan akuntabel,” ucapnya.
Tuti berharap, setelah pilkada semua dapat bersatu kembali dan terlepas dari hasil yang diperoleh.
“Ingatlah bahwa tujuan kita bersama adalah untuk membangun sumedang yang lebih baik. Jadi mari kita tinggalkan perbedaan di belakang dan fokus pada pembangunan daerah kita ke depannya,”
“Dan keberhasilan pelaksanaan pilkada adalah tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, perkuat sinergi dan kolaborasi antara Bawaslu, KPU, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, organisasi masyarakat sipil dan seluruh elemen masyarakat dalam mengawasi jalannya masa tenang dan pungut hitung. Serta jaga netralitas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing,” tambahnya lagi.
Tuti menegaskan, pengawasan pilkada 2024 bukan hanya tugas Bawaslu, tetapi juga tanggung jawab kita bersama.
“Kami berharap, pelaksanaan pilkada tahun ini lebih sukses dan lebih mantap dari pelaksanaan pilpres beberapa waktu lalu. Mari kita jaga dan kawal bersama agar pilkada berjalan dengan lancar, damai dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas untuk membawa kabupaten sumedang ke arah yang lebih baik,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu Bawaslu Sumedang Ade Adrianta Sinulingga mengatakan, tujuan dari Apel siaga pengawasan ini yaitu untuk memastikan bahwa pelaksanaan kampanye dalam bentuk apapun sudah tidak terjadi di masa tenang yang dimulai pada tanggal 24 sampai dengan 26 November nanti.
“Kita harus sama-sama mengawal, bahwa siapapun dan tanpa terkecuali tidak boleh melakukan kampanye hingga menjelang masa pemungutan dan perhitungan suara,” kata Ade.
Untuk itu, Ade mengimbau kepada seluruh jajaran Panwascam, PKD dan PTPS harus bisa memastikan bahwa di wilayah pengawasannya masing-masing seluruh tahapan mulai dari masa tenang, pemungutan dan perhitungan suara dapat berjalan dengan lancar.
“Kami juga akan memastikan pada 27 November nanti, semua masyarakat menggunakan hak pilihnya,” tandasnya.