CIMANGGUNG – Berbagai tempat wisata mulai wisata alam, keluarga, kuliner, sampai berpetuangan adventure mulai bermunculan. Tak hanya di kota Sumedang, wisata ini mulai menjamur ke pelosok Sumedang tepatnya di perbatasan Kabupaten Bandung dan Sumedang. Ya, salah satunya wisata Kareumbi yang berlokasi di bawah kaki Gunung Kareumbi Kawasan Hutan Gunung Masigit Kareumbi Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung.
Wisata alam ini menawarkan suasana hutan dan air sungai sebagai destinasi wisatanya. Selain airnya yang jernih bersumber dari mata air pegunungan, juga nuansa alamnya yang masih asri. Tak pelak, meski baru dibuka beberapa bulan ini, wisata yang berada di Kawasan Hutan Gunung Masigit Kareumbi ini mampu menarik minat pengunjung.
Pengurus Wisata Kareumbi, Muhamad Rafli Hidayat mengatakan meskipun secara geografis/administratif masuk ke wilayah Desa Tanjungwangi Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, namun areal hutannya lebih luas masuk wilayah Sumedang. Yang dikelola olehnya sendiri hanya 20 Ha. Sisanya masuk wilayah Sumedang.
“Sebagai putra daerah kami merasa terpanggil untuk merawat hutan sekaligus memberdayakan hutan sebagai devisa daerah. Ya pemberdayaan pemuda dan karang taruna di sini. Alhamdulilah hasil tiket masuknya kita masukan ke kas karang taruna. Karena memang biaya operasional wisata ini bersumber dari swadaya karang taruna,” katanya.
Menurut Rafli, wisata ini berdekatan dengan wisata KW (Kareumbi Wetan) atau wisata gunung Masigit Kareumbi. Bisa diakses dari dua kabupaten yakni Desa Sindulang Kabupaten Sumedang dan dari arah Curug Sindulang Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Selain menawarkan pemandangan pegunungan, juga wisata mandi di air sungai.
“Yang menarik disini memang mandi air sungai. Air ini akan mengalir ke Curug Sindulang dan bermuara ke anak sungai Citarum. Jadi, kalau dibilang ini hulu anak sungai Citarum,” katanya.
Selain mandi air, pengelola juga menyediakan sewa tenda, hammock dan camping ground. Juga ada paket nasi liwet dan aneka lauk pauk.
“Untuk tiket masuk kita tarif Rp10 ribu, 5 ribu buat parkir, 5 ribu buat tiket masuk. Pengunjung bebas mandi sepuasnya, foto spot dan duduk di bawah pohon rindang. Pengelola juga menyediakan Wc dan mushola gratis,” ujarnya.
Kebanyakan, lanjut Rafli, karena air Nya yang asri, kebanyakan yang berenang para pemuda dari Bandung, Sumedang, dan wilayah terdekat. Banyak juga yang sekedar botram Menikmati makanan yang dibawa dari rumah.
“Kalau dari Cicalengka itu 1 jam perjalanan, kalau dari Cimanggung lewat Desa Sindulang hanya 30 menit. Kebanyakan pengunjung yang datang pada weekend dengan jumlah rata rata 300 sampai 500 orang,” tandasnya.