SUMEDANG – Politik bukan sekadar perebutan kekuasaan, melainkan instrumen penting untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Hal itu ditegaskan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, saat membuka kegiatan Pendidikan Politik Non-Pemilihan yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sumedang, di Aula Pondokan Hanjuang Hegar, Jumat (7/11/2025).
Kegiatan yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai unsur masyarakat itu bertujuan meningkatkan partisipasi politik yang cerdas dan berintegritas. Peserta terdiri atas kalangan pemuda, tokoh agama, tokoh adat, serta masyarakat umum.
Dalam sambutannya, Bupati Dony menekankan bahwa pendidikan politik merupakan kegiatan strategis untuk memperkuat komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Ia menyebut, kegiatan semacam ini menjadi sarana penting untuk merumuskan ide dan gagasan guna membangun kehidupan politik di Sumedang yang lebih sehat.
“Ketika pembangunan politik berjalan baik, maka Sumedang akan semakin maju dan rakyatnya sejahtera. Karena itu, kegiatan seperti ini perlu dilaksanakan secara rutin agar aspirasi masyarakat dapat tersalurkan dengan baik,” ujar Dony.
Menurutnya, seluruh aspek kehidupan masyarakat sesungguhnya tidak terlepas dari kebijakan politik. Salah satu contoh nyata di Sumedang, lanjutnya, adalah kebijakan mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN menggunakan angkutan umum setiap hari Jumat.
“Itu contoh sederhana bagaimana kebijakan politik berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Maka dari itu, kita harus terlibat aktif dalam politik agar dapat berperan menentukan arah kebijakan,” jelasnya.
Bupati juga menyoroti pandangan negatif terhadap dunia politik yang sering dianggap kotor. Ia menilai hal tersebut muncul karena adanya segelintir pihak yang menyalahgunakan politik untuk kepentingan pribadi.
“Politik pada hakikatnya adalah seni mengatur kebersamaan. Kita perlu mengembalikan makna politik sebagai alat untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu,” tegas Dony.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun kesadaran politik yang sehat. Generasi muda, kata Dony, tidak boleh hanya menjadi objek politik, tetapi harus berani menjadi subjek yang aktif menentukan arah masa depan bangsa.
“Kita harus berani berpartisipasi dan menjaga nilai-nilai kejujuran serta integritas. Jangan kalah oleh praktik money politics. Politik seharusnya menjadi jalan suci untuk memperjuangkan kebaikan bersama,” ucapnya.
Melalui kegiatan pendidikan politik ini, Dony berharap muncul pemahaman baru di kalangan masyarakat, khususnya kaum muda, tentang pentingnya keterlibatan aktif dalam demokrasi yang beretika.
“Jadikan momentum ini untuk memperluas wawasan, berdialog secara terbuka, serta memperkuat komitmen kebangsaan. Pendidikan politik harus menjadi langkah nyata dalam membangun demokrasi yang sehat, inklusif, dan berkeadilan,” tandasnya.






