INISUMEDANG.COM – Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Sumedang memberikan materi mengenai kebencanaan dan evakuasi korban terkena reruntuhan longsor kepada siswa baru SMA PGRI Parakanmuncang dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Kamis (20/7/2023).
Kasi Pengendalian dan Kesiapsiagaan Bencana pada BPBD Kabupaten Sumedang, Adang S.Ip dalam pemaparannya mengatakan siswa penting dibekali wawasan kebencanaan dan deteksi dini terhadap ancaman bencana. Bencana itu, kata Adang, bisa bencana Alam, ulah manusia dan kegagalan teknologi.
“Nah apa itu bencana alam, yakni bencana yang diakibatkan oleh alam. Misal banjir, gempa bumi, Gunung meletus, longsor, dan Tsunami. Sementara bencana yang diakibatkan oleh ulah manusia seperti kebakaran hutan, kebakaran rumah, dan pembalakan liar. Kemudian, karena kegagalan teknologi misalnya bocornya teknologi nuklir dan sebagainya,” ujarnya.
Lalu, Adang memaparkan bagaimana mengevakuasi korban terkena reruntuhan. Menurut adang jika terjadi gempa bumi anak didik bisa memanfaatkan furniture sekolah sebagai pelindung diri. Misalnya, menggunakan meja, kursi dan sebagainya.
Langkah Evakuasi
Lalu, langkah utama jika menemukan korban gempa bumi adalah memastikan denyut nadi korban apakah masih berdetak atau tidak. Kedua, memastikan kesadaran korban, jika sudah sadar tanya sakitnya dimana.
“Langkah selanjutnya adalah membawa korban ke tempat aman. Pastikan sekeliling korban apakah aman tempatnya atau belum. Nah, jika sudah aman bawa korban ke tempat aman Lalu serahkan ke tim medis,” ujarnya.
Adang pun menyebut daerah Cimanggung memang rawan bencana longsor dan banjir. Terutama di Desa Cihanjuang, Tegalmanggung dan Cimanggung. Hal ini penting karena banyak siswa siswi SMA PGRI yang berasal dari daerah itu.
“Makanya kami tadi bilang apakah ada di daerahnya yang rawan bencana. Nah, nanti biar mereka bisa mentransferkan ilmu ke keluarganya masing masing,” ujarnya.
Sementara itu, Wakasek Kesiswaan SMA PGRI Parakanmuncang, Erie Suguarto menambahkan, siswa baru SMA PGRI berjumlah 220 orang. Saat ini tengah melaksanakan MPLS selama 3 hari terhitung Senin 17 Juli sampai Kamis 20 Juli 2023.
Menurut Erie wawasan kesiapsiagaan bencana penting diterapkan di sekolah apalagi ke peserta didik baru. Yang mana daerah Cimanggung memang rawan kejadian bencana, seperti longsor Bojongkondang, banjir bandang Sawahdadap dan sebagainya. Bahkan, ancaman bencana di sekolah pun bisa terjadi seperti kebakaran atau gempa bumi.
“Makanya kita undang BPBD untuk mengisi kegiatan MPLS di sekolah kami (SMA PGRI Parakanmuncang). Tujuannya agar peserta didik dibekali ilmu kewaspadaan dini terkait bencana alam,” ujarnya.
Selain BPBD, yang dilibatkan dalam MPLS ini adalah Penggiat Anti Narkoba, Kepolisian, Koramil, dan Puskesmas Cimanggung.
“Juga dalam pengenalan eskul kepada siswa baru, kami tampilkan demontrasi tiap tiap Eskul kepada siswa baru,” tandasnya.