INISUMEDANG.COM – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan. Indonesia masih dilanda cuaca ekstrem pada bulan November sampai Januari 2023. Untuk itu, Pihaknya mengimbau masyarakat agar waspada dan meningkatkan mitigasi bencana minimal di lingkungan rumahnya masing-masing.
“Indonesia di tahun 2022 masih dilanda bencana Hidrometrologi basah seprti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem atau angin puting beliung. Jadi 99 persen lebih bencana di Tahun 2022 itu adalah banjir tanah longsor dan cuaca ekstrem”. Ujarnya usai menjadi pembicara pada stadium General yang digelar di kampus IPDN Jatinangor, Selasa (1/11/2022).
Oleh karena itu, Suharyanto mengimbau warga agar selalu waspada apabila terjadi cuaca ekstrem. Seperti hujan lebat selama satu jam berturut turut dan jarak pandang tak lebih dari 1 meter akibat hujan. Apabila hujan deras seperti itu diharap meninggalkan rumah dan mencari tempat aman.
“Biasanya kalau hujan lebat seperti itu waspada ada longsor itu tiba-tiba, seperti kasus longsor yang di Bogor ada di Pamekasan itu modelnya seperti itu, atau ada banjir bandang,” ujarnya.
Dia mengimbau agar masyarakat terutama di daerah tebing menanam pohon keras yang akarnya bisa 6 meter ke bawah sehingga kalau ditanam itu bisa mengikat air atau tanah. Sehingga kalau ada air datang tidak menimbulkan longsor.
“Kemudian saya sampaikan kepada pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/Kota untuk hati-hati dan waspada karena bencana ini salah satu penyebabnya adalah alih guna lahan. Daya dukung lahan dan lingkungannya sudah tidak bisa lagi menampung misalnya hujan deras. Sehingga kami imbau dalam memberikan perizinan harus memperhatikan faktor mitigasi kebencanaan dan analisis dampak lingkungan,” tandasnya.