INISUMEDANG.COM – Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Metereologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) akan
melaksanakan kegiatan kajian sesar aktif di 5 titik lokasi di Kabupaten Sumedang.
Kajian tersebut merupakan bagian dari kegiatan Indonesia Disaster Resilience Initiative Project (IDRIP) dengan lokasi di Sumedang, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendukung operasional BMKG khususnya dalam peningkatan Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi dan Tsunami Ina-TEWS.
Adanya kajian terhadap 5 titik sesar aktif di wilayah Kabupaten Sumedang itu dibenarkan oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Adang, Jumat 2 Agustus 2025.
Menurut Adang, kegiatan survei yang akan dilakukan oleh tim dari BMKG ini berupa verifikasi lokasi sesar aktif, pengambilan data drone LIDAR, survey geofisika, dan survei jalur-jalur sesar termasuk penggalian parit sedimen (trenching).
“Kemarin kami dari BPBD telah mendampingi tim dari BMKG untuk survei ke 5 titik tersebut,” kata Adang.
Berdasarkan surat dari BMKG ke BPBD, lanjut Adang, kegiatan akan dilaksanakan pada kurun waktu Juli-November 2024 dengan jumlah titik-titik lokasi yang tersebar di wilayah Sumedang, yaitu di wilayah
Pindang Pait Desa Cibuluh Kecamatan Ujungjaya, Bantaran Sungai Cipeles Babakan Hurip, wilayah Rancamulya Kecamatan Sumedang Utara, Galian Pasir Desa Licin Kecamatan Cimalaka dan wilayah Desa Jatihurip Kecamatan Sumedang Utara.
“Wilayah yang akan dikaji oleh BMKG ini, sebelumnya menjadi titik pusat gempa yang terjadi di Kabupaten Sumedang,” kata Adang.