Berita  

Berskala Internasional, Pasar Tembakau Sumedang, Terbesar Kedua Setelah Bremen Jerman

Pasar Tembakau Tanjungsari (Foto: dok UPTD Agro Tembakau Tanjungsari)

INISUMEDANG.COM – Pasar Tembakau Tanjungsari adalah salah satu pasar tembakau berskala internasional bersama dengan dua pasar lainnya yaitu Pasar tembakau di Medan, dan pasar tembakau Bremen di Jerman.

“Pasar tembakau berskala Internasional, hanya ada 3 yang pertama di Bremen, Medan, kemudian Tanjungsari. Dan pasar Tanjungsari ini merupakan pasar tembakau internasional kedua setelah Jerman,” Ketua Korporasi petani tembakau Kabupaten Sumedang M Yusup beberapa waktu lalu.

Berdasarkan hasil pendataan oleh Korporasi Tembakau Sumedang dibantu DPKP Sumedang dan Disbun Jabar, lanjut Yusup, jumlah luas area penanaman tembakau di Kabupaten Sumedang mencapai 2500 hektar. Sehingga Sumedang menjadi salah satu daerah sentra penghasil tembakau.

Ini Baca Juga :  Maknai Hari Sumpah Pemuda, PDIP Ajak Kader Kompak Bangun Bangsa

Sementara untuk jumlah kelompok petani tembakau berjumlah 243 tersebar di 25 Kecamatan.

“Jadi hanya ada satu kecamatan di Kabupaten Sumedang yang belum memiliki kelompok petani tembakau yaitu Kecamatan Cisarua,” ungkapnya.

Adapun dibentuknya Korporasi petani tembakau ini, kata Yusup, karena dilatarbelakangi oleh Peraturan Mentri Pertanian (Permentan) nomor 18 tahun 2018 serta rencana dibangunnya Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Sumedang.

“Korporasi petani tembakau Sumedang ini baru terbentuk pada tahun 2024 ini. Kenapa kami berani membentuk korporasi karena Sumedang memikii ekosistem, kelompok petani tembakau, gapoktan dan juga pasar tembakau,” ucapnya.

Ini Baca Juga :  Mengintip Perbandingan Janda dan Duda di Situraja Sumedang, Lebih Banyak Mana?

Hingga saat ini, tambah Yusup, dari sejumlah varian tembakau yang ada di Kabupaten Sumedang baru 2 jenis tembakau yang memiliki sertifikasi Indikasi Geografis (IG) atau memiliki hak paten yaitu tembakau Mole dan tembakau hitam.

“Nah, peluang-peluang itulah yang akan kami tangkap dan akan dikembangkan. Dan kita juga mempunyai tiga varietas unggulan lokal yaitu variates Temangi, kenceh dan hanjuang,” kata Yusup.

“Mudah-mudahan ke depannya itu juga diajukan untuk memiliki hak patennya,” tandasnya