INISUMEDANG.COM – Bagi warga Jatinangor dan sekitarnya, jika ingin sensasi baru berenang diatas ketinggian sambil melihat pemandangan kawasan pendidikan Jatinangor, saatnya mencoba kolam renang anak di Teras Gunung Geulis Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor.
Ya, selain tiketnya yang murah meriah juga pengunjung bisa menikmati area pemandangan yang indah dan mempesona. Kolam renang yang dibangun diatas tanah carik desa itu menjadi daya tarik wisata Teras Gunung Geulis (TGG) yang berlokasi di Dusun Jatisari Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor. Bahkan menjadi destinasi wisata di Sumedang.
Pengelola wisata TGG, Yadi Mulyadi mengatakan bahwa kolam renang itu mulai dibuka pada minggu lalu. Dengan target pengunjung anak anak dan pemuda karena kolam itu tidak seluas kolam renang pada umumnya. Meski demikian, sudah difasilitasi dengan perosotan anak dan tempat ganti serta bilas.
“Yang menjadi ciri khas nya memang menjual pemandangan alamnya. Jadi ketika anak berenang orang tua bisa mendampingi anaknya sambil ngopi di warung dan melihat pemandangan area Jatinangor dan Rancaekek Kab Bandung. Kolam itu dibangun diatas ketinggian 980 Mdpl. Jadi bisa melihat pemandangan ke bawah dengan jelas,” ujarnya.
Untuk tiket masuknya, hanya dikenakan tarif Rp10.000 dan biaya parkir motor Rp5000 per motor. Bahkan, pada malam minggu suka diadakan live musik dan nonton bareng sepak bola.
“Jadi, selain taman wisata alam juga ada fasilitas kolam renang dan flying fox terpanjang se Jatinangor. Kalau untuk naik flying fox dikenakan biaya lagi Rp15.000 per orang untuk dewasa dan Rp10.000 per orang untuk anak anak, sekali meluncur,” katanya.
Menurut Yadi, operator atau guide flying fox diisi oleh tenaga handal dan ahli dibidangnya, serta pengelola sangat memperhatikan safety atau keamanan pengunjung sebelum naik ke wahana flying fox.
Seperti diketahui, wisata alam TGG awalnya bekas galian C yang dibiarkan tandus oleh pengusaha tambang tanah. Namun, berkat kerja keras karang taruna, tokoh pemuda dan dukungan pemerintah Desa Jatiroke tanah tandus itu disulap menjadi tempat wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Jatiroke.